SOLOPOS.COM - polisi

PENJAGAAN -- Polisi menjaga ketat Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, untuk mencegah kepergian mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo, Jumat (18/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Manila (Solopos.com) – Sebuah pengadilan di Filipina menerbitkan surat perintah penangkapan mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo atas tuduhan kecurangan dalam Pemilu. Surat yang diterbitkan Jumat (18/11/2011) itu muncul setelah Mahkamah Agung menolak mosi dari pemerintah yang meminta pengadilan mencabut larangan keluar negeri bagi mantan presiden itu.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Ini kemenangan bagi keadilan,” ujar Menteri Kehakiman Leila de Lima. Gloria, 64, kali terakhir dilaporkan tengah dalam perawatan di rumah sakit. Belum ada informasi kapan penangkapan dan penahanan atas dirinya bakal dilaksanakan oleh aparat berwajib. Belasan polisi terlihat berjaga di sekitar sebuah rumah sakit swasta tempatnya dirawat selama ini sebelum pengadilan di Kota Pasay menerbitkan surat perintah penangkapan itu. Namun menurut Menteri Dalam Negeri Jesse Robredo, para petugas itu diterjunkan untuk pengamanan.

Sebelumnya pekan ini Gloria sudah berupaya pergi ke luar negeri dengan alasan berobat. Namun dia langsung dicegah saat sudah berada di bandara karena pemerintah khawatir dia sengaja pergi untuk menghindarkan diri dari penyidikan dan kemungkinan penangkapan.

Pemerintahan Presiden Benigno Aquino yang kini berkuasa sejak terpilih 2010 lalu sudah berjanji menangani semua kasus korupsi. Tekad ini didukung luas setelah pemerintahan dua presiden sebelumnya selalu digayuti masalah korupsi yang meluas. Presiden Aquino juga pernah menyatakan bakal memperkarakan Gloria, meski Mahkamah Agung tahun lalu mencegah niatnya membentuk komisi khusus untuk menyelidiki sang mantan presiden.

Sebelumnya pemerintah Presiden Gloria Macapagal Arroyo juga memperkarakan presiden sebelumnya, Joseph Estrada untuk masalah korupsi. Namun setelah Estrada dinyatakan bersalah melakukan penyelewengan keuangan dan divonis penjara seumur hidup, Gloria justru memberinya grasi. Estrada lantas maju lagi dalam Pemilu presiden 2010 lalu dan menjadi runner up.

Gloria yang sejauh ini selalu menyangkal semua tuduhan, juga menghadapi dakwaan kecurangan dalam Pemilu presiden 2004 silam dalam korupsi. Dugaan adanya kecurangan terjadi di wilayah Provinsi Maguindanao, di mana keseluruhan 12 kandidat senat pendukungnya bisa menang mutlak saat Pemilu sela tahun 2007. Kondisi ini sangat berlawanan dengan yang terjadi di tempat lain.

bas/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya