SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Pengacara yang menjadi penasihat hukum (PH) terdakwa kasus bentrok Gandekan, Iwan Walet dan Mardi Sugeng, meminta perlindungan polisi. Hal itu menyusul terjadinya perbuatan tidak menyenangkan yang dialami salah satu dari empat pengacara kasus itu, Rabu (5/9/2012) malam lalu.

Ketua Peradi Solo, Suharsono, ketika dimintai konfirmasi Espos melalui telepon, Minggu (9/9/2012), menyampaikan dirinya telah mengomunikasikan peristiwa yang menimpa Badrus Alam, salah satu pengacara dari Peradi yang menjadi PH kasus bentrok Gandekan, kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) dan polisi. Komunikasi itu salah satunya meminta perlindungan sebagai langkah antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang himpun Solopos.com menyebutkan, pada Rabu malam lalu diselenggarakan acara halal bihalal di Kampoeng Ikan Lor In Hotel Solo. Suatu ketika Muhammad Kalono datang hingga akhirnya menyalami Badrus. Tiba-tiba saja pengurus Forum Komunikasi Aktivis Masjdi (FKAM) itu menyerahkan sebuah helm kepada Badrus sembari mengucapkan kalimat.

Diketahui, saat itu Kalono mengatakan helm itu supaya dipakai Badrus saat sidang lanjutan kasus bentrok Gandekan berlangsung.
Peristiwa itu sontak mengagetkan orang-orang yang hadir dalam acara tersebut. Kejadian tersebut juga memancing munculnya berbagai asumsi.

Suharsono berpendapat hal itu bukan ancaman atau intimidasi terhadap Badrus. Ia telah menyampaikan kepada yang bersangkutan agar tak takut dan gentar menghadapi segala hal yang menghambat kerjanya sebagai seorang advokat. Pasalnya, secara prinsip Badrus dan pengacara lainnya telah bekerja sesuai koridor hukum yang berlaku.

“Menurut saya orang yang berbuat itu hanya mencari sensasi. Kami tak akan mundur. Hanya saja sebagai antisipasi kami telah mengomunikasikan hal itu kepada polisi dan Kejari. Kami meminta perlindungan jika sesuatu terjadi kepada Badrus dan lainnya,” terang Suharsono.

Sementara itu, Kalono, ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (7/9/2012), menjelaskan maksud dirinya memberikan helm kepada Badrus hanya bercanda. Tak ada tendensi lain terlebih intimidasi. “Bercanda saja, tak ada maksud lain,” ungkap Kalono melalui telepon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya