SOLOPOS.COM - Rheo Fernandez. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Rheo Yuliana Fernandez, 38, yang digadang-gadang menjadi penerus eks Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy, sudah tiga kali diminta PDIP maju sebagai calon legislator (caleg) DPRD.

Namun permintaan tersebut selalu tidak diiyakan oleh bapak dari dua orang anak itu. Saat wawancara dengan Solopos.com melalui sambungan telepon, Minggu (21/2/2021) sore, Rheo mengungkapkan alasannya tak mau maju sebagai caleg.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, kali pertama ia diminta maju sebagai caleg DPRD Solo pada Pemilu 2009. Tidak hanya partai yang memintanya mencalonkan diri, namun juga para konstituennya. Akan tetapi permintaan itu tak Rheo amini.

Baca Juga: Banjir, Perjalanan KA Jarak Jauh Dari dan Ke Jakarta Lewat Solo Batal

Begitu juga ketika Pemilu 2014. “Saya tiga kali diminta partai dan konstituen untuk maju pemilihan anggota DPRD. Yang kali pertama dan kedua dulu saya tidak mau karena bapak menjabat Wawali dan Wali Kota Solo,” tutur pria yang disebut potensial menjadi penerus Rudy itu.

Rheo merasa tidak nyaman harus menjadi caleg DPRD Solo ketika ada sosok sang ayah pada posisi Wawali dan Wali Kota. Pada Pemilu 2019 Rheo kembali diminta maju sebagai calon wakil rakyat oleh partai.

Tapi lagi-lagi permintaan itu ia tolak. Rheo beralasan saat itu ia diminta maju sebagai caleg DPRD Jawa Tengah (Jateng). Rheo merasa tidak enak bila harus melangkahi para seniornya di PDIP.

Baca Juga: Positif Covid-19 Solo Bertambah 196 Kasus Dalam Sepekan, 15 Orang Meninggal

DPRD Jateng

“Yang terakhir pada Pemilu 2019 saya diminta lagi. Tapi saya tidak mau karena diploting untuk DPRD Jateng. Saya inginnya dari bawah, mulai dari DPRD Solo lah. Apalagi kan juga banyak senior-senior saya di partai,” imbuhnya.

Pada Pemilu 2024, calon penerus eks Wali Kota Solo Rudy itu menyerahkan nasibnya kepada partai dan konstituen. Bila memang ada dukungan maju sebagai caleg, ia tak bisa menghindar lagi. Tapi bila tak ada dukungan, ia pun tak akan memaksakan untuk maju.

“Lah kalau saya ikut apa kata partai konstituen nanti bagaimana. Bila tidak didukung mosok maju sendiri,” ungkap politikus muda yang masuk dunia politik sejak masih mengenyam bangku kuliah itu.

Baca Juga: Diam-Diam Rudy Mantan Wali Kota Solo Sudah Punya Penerus, Ini Sosoknya

Sebagai informasi, Rheo mengawali karier politik sebagai sekretaris anak ranting Pucangsawit, kemudian bendahara ranting Pucangsawit, hingga masuk kepengurusan PAC PDIP Jebres. Adalah politikus PDIP Solo, Honda Hendarto, yang menarik Rheo masuk kepengurusan partai tersebut.

Sebelum aktif berpolitik, Rheo aktif pada sejumlah organisasi atau perkumpulan masyarakat, salah satunya perkumpulan umat Katolik. Rheo mulai aktif dalam politik untuk menambah pengalaman organisasi dan teman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya