Minggu, 3 Juli 2011 - 12:09 WIB

Penertiban RPA di Glendoh nyaris ricuh

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Glendoh (SOLOPOS/Arif Fajar S)

Pasar Glendoh (SOLOPOS/Arif Fajar S)Grobogan (Solopos.com)--Upaya penertiban dan pemindahan tempat usaha rumah pemotongan ayam (RPA) di Pasar Glendoh, Purwodadi, oleh Satpol PP dan polisi, Sabtu (3/7/2011), nyaris ricuh. Pemilik RPA dan pedagang menolak jika mereka dipindahkan.

“Kami tidak mau dipindah jika lokasi yang baru tidak layak untuk usaha kami,” teriak salah seorang pemilik RPA yang disambut teriakan pedagang ayam.

Advertisement

Sementara Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Glendoh, Heri Subagyo mengatakan, pihaknya tidak akan membantah jika memang harus dipindah ke lokasi yang baru di Nglejok.

“Namun tolong, beri kami tempat yang layak. Setidaknya ada fasilitas air dan listrik karena itu yang kami butuhkan untuk usaha pemotongan ayam,” tegas Heri.

Sementara Kepala Satpol PP Grobogan Drs Daru Wisakti menjelaskan, penertiban tersebut didasarkan surat yang di tanda tangani antara tiga pihak, yakni Pemkab Grobogan, pengusaha RPA dan perwakilan warga Kampung Jetis, Kelurahan Purwodadi  pada 18 Juni lalu.

Advertisement

Isi surat tersebut diantaranya menyebutkan, pengusaha RPA akan menutup dan pindah ke lokasi bekas pasar darurat Nglejok, Kelurahan Kuripan, Purwodadi paling lambat 25 Juni 2011.

Pengusaha RPA juga menyanggupi untuk membangun kios darurat dengan biaya sendiri. Hal ini mengingat Pemkab baru akan mengajukan anggaran untuk pembangunan pasar ayam dalam perubahan APBD 2011.

“Tetapi kenyataannya pemilik RPA masih membuka usahanya.Kami akan menyidangkannya, jika tetap buka akan tetap kita ambil tindakan lagi,” tegas Daru.

Advertisement

(rif)

Advertisement
Kata Kunci : Ayam Pedagang Pemotongan Rumah
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif