SOLOPOS.COM - Foto udara hasil screenshot kawasan Kalijodo di Jakarta, Jumat (12/2/2016). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menata kawasan Kalijodo untuk di bangun taman kota atau Ruang Terbuka Hijau serta Stasiun Pengisian Bahan Gas (SPBG). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Penertiban Kalijodo ditentang Daeng Aziz dan pengikutnya. Dia diminta bertobat dari bisnis keamanan di kafe dan rumah bordil.

Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, menyebut Daeng Aziz bukanlah tokoh masyarakat Kalijodo. Menurutnya Daeng Aziz adalah salah seorang pemilik kafe sekaligus koordinator keamanan di wilayah prostitusi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dia itu sebenarnya bukan tokoh masyarakat. Daeng Aziz itu pemilik kafe sekaligus orang yang mengkoordinasikan keamanan, mengoordinasikan tempat-tempat hiburan yang menyajikan kafe-kafe dan rumah-rumah bordil yang akan ditutup,” kata Rustam saat dihubungi Detik, Selasa (16/2/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Rustam, wajar saja Daeng Aziz dan pengikutnya melakukan penolakan terhadap relokasi Kalijodo karena akan kehilangan pemasukan. Meski begitu, dia menegaskan pemerintah tak akan sejengkal pun mundur. Kalijodo harus dikembalikan lagi sesuai fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Rustam menyarankan, seharusnya Daeng Aziz mendukung relokasi tersebut demi kebaikan masyarakat Jakarta. Apalagi menurutnya Daeng Aziz sudah kaya raya.

“Maksud saya selama hidup puluhan tahun, melakukan kegiatan atau mata pencaharian seperti itu harusnya dia [Daeng Aziz] sudah punya modal yang cukup. Dia juga kaya lho. Kemarin saja naik Mercedez Benz kok. harusnya kan dia buka profesi lain dong jangan begitu-begitu terus,” ucap Rustam.

“Harusnya tobatlah, ya sadarlah. Mumpung rezeki masih ada banyak, mumpung sehat, anak buah masih banyak, anak buahnya yang jadi petugas keamanan di situ, kan sudah bisa buka usaha lain harusnya. Dia sadar gitu. Kan selama ini sudah menikmati kok,” sambungnya mengingatkan.

Ditambahkan Rustam, pemerintah akan menindak tegas siapapun yang nantinya menghalang-halangi relokasi Kalijodo. Polisi, TNI dan Satpol PP sebelumnya telah menyatakan siap melakukan pengamanan saat relokasi dilakukan.

Daeng Aziz dalam kesempatan wawancara juga mengaku dirinya yang mengatur kawasan Kalijodo. Dia juga memberi tanggapan tentang perannya sebagai supplier minuman yang katanya beromzet miliaran rupiah?

“Wah, ini berat banget saya jawabnya yah. Kalau memang ada yang bilang bahwa saya ini pemasok minuman, lalu mendapatkan omzet setiap malam sampai, berapa tadi? [wartawan menyebut miliaran] Saya bersyukur sekali,” jawab Daeng Aziz, Selasa (16/2/2016).

Daeng Aziz mempersilakan saja bila ada yang menuduhnya seperti itu. “Artinya, kita berbicara tentang apa yang namanya, kita bicara ini sesuai dengan prinsip hakiki. Itu kalau ada yang menyebut seperti itu, boleh-boleh saja. Tapi kalau untuk membenarkan, jangan-jangan dulu. Saya yang lebih tahu,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya