SOLOPOS.COM - Warga melakukan aktivitas di kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta, Jumat (12/2/2016). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menata kawasan Kalijodo untuk di bangun taman kota atau Ruang Terbuka Hijau serta Stasiun Pengisian Bahan Gas (SPBG). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Penertiban Kalijodo kini ditandai dengan penerbitan SP2.

Solopos.com, JAKARTA -Aparat Pemkot Jakarta Barat dan Jakarta Utara hari ini menempelkan surat peringatan kedua (SP2) untuk mengosongkan/membongkar sendiri bangunan di Kalijodo, Jakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penempelan SP2 ini dilakukan serentak di zona Jakarta Barat dan Jakarta Utara, Kamis (25/2/2016), Sekitar pukul 11.30 WIB, pegawai Pemkot menempelkan selebaran SP2 di rumah dan kafe-kafe sepanjang Kalijodo.

Dari Pemkot Jakarta Barat, aparat yang dipimpin oleh Sekretaris Kota Asril Marzuki mulai menempel selebaran pengumuman SP2 dari Jalan Kepanduan II, Tambora, Jakarta Barat.

Sementara dari Pemkot Jakarta Utara dipimpin oleh Camat Penjaringan Abdul Khalit dan berjalan mulai dari pintu masuk Teluk Gong, Jakarta Utara. Hadir juga Kepala Satpol PP Jakarta yang baru dilantik Rabu (24/2/2016), Jupan Royter.

Berbeda dengan saat aparat menempelkan SP1, kali ini kondisi lebih kondusif karena sebagian besar warga Kalijodo sudah meninggalkan rumah mereka. Hanya beberapa warga yang masih tinggal untuk mengemas barang.

Dari SP2 ini, Pemprov DKI hanya memberi waktu 3 hari untuk memberikan SP3. “SP2 ke SP3 3 hari dari sekarang dan nantinya akan kita keluarkan SP3 kalau tidak ada yang pindah kita tertibkan,” ucap Azril dilansir Detikcom.

Pengacara warga Kalijodo, Razman Arief Nasution, enggan berkomentar banyak saat ditanyai tentang penempelan SP2 tersebut. “Kita lihat saja nanti,” kata Razman dalam pesan singkatnya kepada Okezone, di Jakarta.

Sebagai informasi, Razman meminta pemerintah untuk menunda penertiban di daerah tersebut. Menurutnya, pembongkaran di Kalijodo berbeda dengan pembongkaran yang pernah dilakukan di Kampung Pulo.

“Kalau di Kampung Pulo yang tertibkan hanya rumah, tapi di sana [Kalijodo] ada ratusan PSK itu sangat serius. Kalau misalkan 80 persen saja, ada sekira 100 orang PSK yang terjangkit HIV. Nah kalau tidak dilokalisasi sangat berbahaya. Sekarang saja sudah beterbangan ke mana-mana,” simpulnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tahaja Purnama (Ahok) menyebutkan kawasan lokalisasi Kalijodo sudah mendapatkan SP2.

“Benar, Kalijodo sudah SP 2,” kata Basuki kepada Antara seusai mendatangi Mabes Polri di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan para PSK yang biasanya tinggal di wilayah Kalijodo sudah meninggalkan lokasi dan pulang ke kampung masing-masing.

Dia juga mengungkapkan para warga Kalijodo juga sudah dipindahkan ke rusun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya