SOLOPOS.COM - Foto udara hasil screenshot kawasan Kalijodo di Jakarta, Jumat (12/2/2016). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menata kawasan Kalijodo untuk di bangun taman kota atau Ruang Terbuka Hijau serta Stasiun Pengisian Bahan Gas (SPBG). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Penertiban Kalijodo menjadi perbicangan hangat.

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menyatakan siap menampung dan menyalurkan eks penghuni Kalijodo, Jakarta Utara, ke pabrik-pabrik yang membutuhkan tenaga kerja. Di sisi lain, pihak pabrik menilai masih perlu mempertimbangkan banyak hal jika akan menerima mereka bekerja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu terkait wacana Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, yang akan mempekerjakan eks pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo Jakarta ke pabrik-pabrik garmen di Jateng salah satunya di Boyolali.

“Boyolali siap. Kalau memang informasi yang disampaikan Mensos di sejumlah media itu benar, nanti kami koordinasikan dengan perusahaan,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, Purwanto, saat ditemui di Kantor Setda Boyolali, Kamis (18/2/2016).

Purwanto mengakui banyaknya investasi di bidang industri terutama garmen di Boyolali belum diikuti ketersediaan tenaga kerja. Setidaknya, pabrik-pabrik di Boyolali masih kekurangan 16.000 tenaga kerja.

“Yang paling banyak di sektor garmen, terutama PT Pan Brother dan PT Pilar Sejati Sejahtera [PSS] di wilayah Butuh, Mojosongo. Mereka membutuhkan banyak sekali tenaga kerja wanita usia produktif,” beber dia.

Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, Rabu (17/2/2016), menyiapkan beberapa opsi bagi PSK yang ingin keluar dari dunia prostitusi.

Salah satunya adalah pelatihan vokasi selama enam bulan dengan pendanaan sepenuhnya dari Kementerian Sosial. Para peserta pelatihan vokasi itu juga akan mendapatkan dana Rp5.050.000 untuk biaya kembali ke daerah masing-masing, transportasi lokal dan jaminan hidup.

Khofifah juga menawarkan pekerjaan di salah satu industri garmen di Boyolali yang telah bekerja sama dengan Kementerian Sosial. “Industri tersebut memerlukan 2.000 tenaga kerja dan memiliki pemondokan untuk para pekerjanya,” ujar dia dilansir Antara.

Sementara, Human Resource Management (HRM) General Manager PT Pan Brothers Tbk, Nurdin Setiawan, belum bersedia menanggapi wacana dari Mensos.

“Kebetulan kami juga belum pernah mendengar atau membaca pernyataan Mensos, baik di media sosial maupun di pemberitaan-pemberitaan. Jadi kalau kaitannya sama Kalijodo, kami belum mau komentar dulu. Ini perlu kami koordinasikan lagi dengan pimpinan kami di pusat,” kata Nurdin.

Pada prinsipnya, lanjut Nurdin, Pan Brothers selalu siap membantu pemerintah dalam bidang penyaluran tenaga kerja namun jika harus mempekerjakan eks penghuni Kalijodo, banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya