Penertiban 7.800 Lapak BKT Semarang Rampung.

Semarangpos.com, SEMARANG — Penertiban 7.800 lapak di bantaran sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang yang menugaskan satuan polisi pamong raja setempat akhirnya rampung.

Sebanyak 7.800 lapak dibongkar oleh petugas gabungan Dinas Perdagangan dan Satpol PP Kota Semarang serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juwana mulai dari Januari 2018 sampai Awal September 2019. Pembersihan tersebut mulai dari Jembatan Majapahit hingga Jembatan Kaligawe Semarang  yang pada akhirnya rata dengan tanah. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, menyatakan pembongaran 97 lapak yang tersisa di Kelurahan Bugangan dan Rejosari telah dilakukan pekan lalu. Pihaknya memberikan tenggang waktu kepada para pedagang untuk memindahkan barang-barang ke tempat relokasi hingga Minggu (1/9/2019).

“Hari ini kami datang untuk menyelesaikan. Alhamdulillah berkat dukungan masyarakat dan media, pembongkaran BKT sepanjang 6,7 km telah selesai tanpa ada halangan yang berarti,” kata Fajar, Senin (2/9/2019).

Dia menjelaskan pekerjaan selanjutnya yang harus dilakukan, lanjut Fajar, adalah melakukan sosialisasi terkait pembongkaran hunian di sepanjang bantaran BKT dari Jembatan Majapahit hingga Pucang Gading. Rencananya, normalisasi BKT dari Jembatan Majapahit hingga Pucang Gading akan dilakukan sekitar 2021 hingga 2022.

“BKT ini panjangnya sekitar 18 km. Kami sudah selesaikan 6,7 km. Masih ada 11,4 km yang harus diselesaikan. Tahun depan kami akan mulai sosialisasi,” ujarnya.

Fajar menambahkan pihaknya telah melakukan pendataan bangunan di sepanjang bantaran BKT dari Jembatan Majapahit hingga Pucang Gading.  “Ada sekiar 8.500 bangunan disana. Mayoritas merupakan hunian rumah. Pihaknya akan mengundang lurah dan camat untuk koordinasi terkait sosialisasi pembongkaran di bantaran BKT yang selanjutnya,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya