SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Penerimaan peserta didik baru (PPDB) baik tingkat sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah kejuruan (SMK) belum secara resmi dibuka. Namun, hal berbeda justru terjadi di SMKN Jateng. Sekolah yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tidak mampu itu justru telah secara resmi membuka PPDB 2019 secara online.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengungkapkan alasan PPDB SMKN Jateng dibuka lebih awal dibanding sekolah lain. “Sekolah ini kan ditujukan untuk keluarga tidak mampu. Maka, checking system-nya dilakukan secara berlapis [waktu yang panjang]. Ini untuk memverifikasi data pendaftar, sehingga sekolah ini benar-benar untuk siswa dari keluarga tidak mampu,” ujar Ganjar di Semarang, Kamis (4/4/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar menyebutkan semua biaya dan kebutuhan siswa di SMKN Jateng ditanggung pemerintah. Tidak hanya biaya sekolah, namun seragam, buku dan kebutuhan lainnya.

“Semua kami gratiskan. Harapannya anak-anak dari keluarga tidak mampu ini kelak dapat mengubah nasibnya dan keluarganya,” imbuh Ganjar.

Keberadaan SMKN Jateng selama ini seakan-akan memang menjadi asa bagi siswa dari kalangan keluarga tidak mampu. Sejak dibuka oleh Ganjar Pranowo pada 2014 lalu, ribuan anak kurang mampu telah menikmati pendidikan di sekolah yang tersebar di Kota Semarang, Pati, dan Purbalingga.

Nabila Asna Nusahira,16, salah satunya. Siswa SMKN Jateng Semarang asal Kabupaten Kebumen ini mengaku tidak menyangka dapat melanjutkan jenjang pendidikan ke SMK karena keluarganya sangat tidak mampu.

“Bapak saya tukang parkir, untuk kebutuhan sehari-hari saja kekurangan. Saya tidak menyangka dapat melanjutkan sekolah seperti sekarang ini,” kata Nabila.

Nabila menambahkan, dirinya masuk ke SMKN Jateng pada Juli 2018. Meski awalnya pesimistis karena harus bersaing dengan ribuan peserta lain, Nabila tetap bersemangat.

“Saya hanya satu dari ribuan teman-teman yang ingin masuk ke sekolah ini. Namun berkat izin Allah, saya bisa lulus dan bisa melanjutkan pendidikan di sini,” tambah siswi yang mengambil jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif ini.

Nabila sangat bersyukur bisa melanjutkan sekolah di SMKN Jateng itu. Selain dapat melanjutkan pendidikan, Nabila juga tidak merepoti orang tuanya, karena semua kebutuhan untuk sekolah gratis.

Sekolah boarding gratis milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng tersebut tahun ini siap menampung sekitar 264 siswa kurang mampu atau dari keluarga miskin.

Kepala SMKN Jateng Semarang, Yudi Wibowo, menyebutkan calon peserta didik di SMKN Jateng harus memenuhi kriteria berasal dari keluarga tidak mampu, yang dibuktikan dengan Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

“Untuk keterangan tidak mampu, kami juga minta mereka menyertakan foto rumah tinggal dan fotokopi rekening listrik atau bukti pembelian pulsa listrik satu bulan terkahir. Jangan coba-coba menipu atau mengakali karena tim kami juga akan turun langsung ke setiap rumah untuk memastikan calon siswa benar-benar tidak mampu,” terangnya.

Setelah mengisi formulir pendaftaran online, imbuh Yudi, calon siswa diminta mengirimkan formulir pendaftaran dan dokumen yang disyaratkan untuk mengikuti seleksi administrasi maupun dokumen persyaratan.

Mereka yang lolos akan diumumkan pada 24 April 2019, dan mengikuti seleksi tahap kedua, yaitu tes akademik pada 28 April 2019. Seleksi tahap kedua diumumkan pada 7 Mei 2019. Peserta yang lolos akan mengikuti seleksi tahap ketiga, yakni psikotes, kesehatan, kebugaran, wawancara dan visitasi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya