SOLOPOS.COM - Susilo, 50, warga Kampung Mojowetan, RT 001/RW 002, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, menunjukkan berkas pendaftaran siswa baru yang tidak diterima panitia PPDB SDN Mojo 58 karena kuota rombel sudah terpenuhi, Senin (15/6/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Penerimaan siswa baru di Sragen yakni SDN Mojo diwarnai aksi protes orang tua calon murid.

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah orang tua calon siswa memprotes Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SDN Mojo 58 Sragen, Senin (15/6/2015). Mereka kecewa setelah mengetahui pendaftaran PPDB di sekolah itu ditutup pukul 07.15 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengamatan di lokasi, Senin (15/6/2015), puluhan siswa berkumpul di halaman SD yang merupakan gabungan dari SDN Mojo, SDN 5 Sragen, dan SDN 8 Sragen.

“Sesuai pengumuman, mestinya pendaftaran itu dibuka mulai 15-19 Juni pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Saya datang pukul 06.30 WIB, tapi sudah tidak dilayani karena rombel sudah terisi penuh,” kata Susilo, 50, warga Kampung Mojowetan, RT 001/RW 002, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen.

Susilo mengakui dirinya kalah cepat dengan orang tua siswa lain yang datang ke sekolah sejak pukul 03.00 WIB.

Narti, 45, warga Kampung Mojomulyo, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen, mengaku sudah datang ke SDN Mojo 58 Sragen untuk mendaftarkan anaknya pukul 05.30 WIB. Namun, Narti hanya bisa mendaftar pada gelombang kedua setelah kuota terpenuhi.

Menanggapi hal itu, Kepala SDN Mojo 58 Sragen, Suladi, mengakui sekolahnya hanya membuka pendaftaran 32 siswa baru.

“Kami hanya memiliki satu ruang kelas yang kosong. Pembukaan satu kelas untuk siswa baru ini sesuai dengan kesepakatan dalam audiensi yang melibatkan Komisi IV [DPRD Sragen] dan pejabat Disdik Sragen,” kata Suladi.

Menurutnya, pendaftaran siswa baru dibuka pada pukul 07.10 WIB, namun nomor antrean diberikan sejak pukul 05.00 WIB.

“Nomor antrean untuk 32 pendaftar sudah habis pada pukul 05.00 WIB. Otomatis kuota rombel sudah terpenuhi. Setelah tercukupi 32 siswa, seharusnya persoalan sudah selesai sampai di sini. Tapi, karena animo masyarakat tinggi, kami masih menerima tambahan berkas pendaftaran 34 siswa baru,” terang Suladi.

Suladi mengaku sudah menemui pimpinan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Sragen untuk mengusulkan penambahan satu kelas.

“Jika usulan penambahan satu ruang kelas itu tidak dipenuhi, kami akan menyeleksi pendaftar siswa baru berdasarkan usia [Hanya siswa baru yang sudah berusia di atas 6 tahun ke atas yang akan diterima],” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya