SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi

SRAGEN--Sejumlah SMP dan SMA negeri di Sragen tak memenuhi kuota 20% untuk siswa miskin. Berdasarkan hasil pengumuman sementara, jumlah siswa miskin yang diterima sebanyak 648 siswa di 56 SMP dan SMA negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Hadi Sutopo, saat dijumpai wartawan, Rabu (27/6/2012), mengungkapkan hasil rekapitulasi pengumuman siswa miskin per pukul 12.00 WIB sebanyak 648 siswa dari 56 sekolah. Ratusan siswa miskin itu terbagi atas 554 siswa di 46 SMP negeri dan 94 siswa di 10 SMA negeri.

“Berdasarkan hasil verifikasi di SMA negeri, siswa miskin yang diterima masih di bawah 20%, bahkan ada yang di bawah 10%. Seperti di SMAN 2 Sragen, dari kuota sekolah 288 siswa, hanya 13 siswa di antaranya yang diterima dari keluarga miskin. Di SMAN 3 Sragen hanya 10 siswa miskin dari 288 kuota sekolah. Demikian pula di SMAN 1 Sambungmacan hanya tiga orang siswa miskin dari 256 siswa yang dibutuhkan. Kuota untuk siswa miskin di SMA rata-rata 10% ke bawah,” tegasnya.

Minimnya siswa miskin yang mengikuti PPDB jalur siswa miskin berprestasi disebabkan karena persyaratan yang sulit. Menurut Hadi, persyaratannya untuk masuk ke SMP harus memiliki nilai rata-rata rapor 7,0 sejak Kelas IV-VI. Demikian pula di SMA juga disyaratkan adanya nilai rata-rata 7,0 dalam rapor sejak Kelas VII-IX.

Persyaratan nilai itu, kata Hadi, banyak yang tidak dipenuhi. Selain itu, banyak calon siswa miskin yang menyertakan surat keterangan miskin, tapi setelah disurvei dari tim Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) tidak sesuai dengan kriteria kemiskinan. “Kasus di SMKN 2 Sragen, ada seorang siswa yang terpaksa dicoret dari daftar siswa miskin karena berdasarkan hasil verifikasi UPTPK, siswa yang bersangkutan tidak sesuai dengan 14 kriteria kemiskinan. Seleksi siswa miskin ini benar-benar selektif karena mereka bakal bebas biaya selama belajar,” tambahnya.

PPDB Online

Sementara itu, Disdik tengah menyiapkan edaran untuk persiapan pembukaan PPDB online di SMP dan SMA yang dimulai Kamis (28/6) besok. Sekretaris Disdik Sragen, Joko Saryono, menerangkan masing-masing siswa hanya datang di satu sekolah, tapi bisa mendaftar untuk tiga pilihan sekolah dalam PPDB online. Biasanya pilihan pertama dan kedua untuk sekolah negeri dan pilihan ketiga untuk sekolah swasta, atau bisa dibolak-balik.

“Dalam pemilihan sekolah ini, calon siswa baru harus jeli dan teliti. Biasanya masing-masing sekolah sudah memberlakukan nilai batas bawah. Jangan sampai calon siswa salah pilih sehingga berdampak fatal dalam PPDB kali ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya