SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SLEMAN—Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) menjadi dilema bagi sejumlah sekolah di Sleman. Sebab, tidak semua orang mengetahui mekanisme penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Kepala RSBI SMPN 1 Sleman, Wahyuni Kismardini menuturkan, seringkali siswa yang memiliki Nilai Ujian Nasional (NUN) tinggi justru tidak diterima di RSBI karena tidak lolos tes yang diadakan sekolah. Tes yang meliputi psikotes dan akademik, kata dia, seringkali tidak sebaik NUN SD yang mereka peroleh.

Ekspedisi Mudik 2024

“Walaupun NUN tinggi tapi kalau tidak lolos tes ya tidak bisa masuk,” ujarnya, Minggu (24/6).

Persolan lain terkait PPDB di RSBI, sambungnya, sebagian orang tua kurang berkomitmen dengan pendidikan anaknya, terutama yang menyangkut biaya.

Ia mengungkapkan, sebagian orangtua yang mendaftarkan anaknya di SMPN 1 Sleman, ketika diwawancarai mengatakan, akan mengundurkan diri dari RSBI jika anaknya diterima di sekolah lain, mengingat RSBI diberi kesempatan melakukan PPDB lebih awal.

“Biasanya kalau di wawancara sudah seperti itu, maka tidak kami jadikan prioritas,” ungkap dia.

Biaya masuk SMPN 1 Sleman pada 2012, sebesar Rp1,5 juta dengan SPP per bulan Rp100.000. Untuk keluarga miskin, imbuh dia, disediakan kuota sebanyak 20% dan dibebaskan dari biaya pendidikan. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya