SOLOPOS.COM - Ilustrasi grafik menurun (Google/plasadana.com)

Ilustrasi grafik menurun (Google/plasadana.com)

SOLOKopi Pagi sesi Dinamika 103 dengan topik Menguak Penyebab Turunnya Penerimaan Pajak di SOLOPOS FM , Rabu (22/5/2013) menuai beragam komentar dari pendengar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dipandu Yanto Martono dan Dyah Ratna, siaran ini mendapat aneka pendapat pendengar SOLOPOS FM baik yang melalui jejaring media sosial, atau mendengarkan di perjalanan, di rumah, kantor atau melalui streaming.

Salah satunya, Alfian Alvin yang tegah mendengarkan siaran SOLOPOS FM saat perjalanan ke Sragen.

“Bagamana tidak turun jumlah pembayar pajak, rakyat membayar pajak tapi sepertinya rakyat juga tidak banyak memperoleh sesuatu yang berarti, justru rakyat makin terbebani,” tutur Alfian.

Ratih di  Kauman Solo juga mengungkapkan pendapatnya. “Makin ketahuan, masih banyak pegawai pajak yang secara mental spiritual belum matang. Wajar bila rakyat malas bayar pajak. Kalau dipenjara toh mereka masih dapat fasilitas,” ujarnya.

Pendengar lain, Lenggar, di Jebres tak luput turut memberikan komentar. “Pemungut pajak yang kurang bijak adalah pembajak uang pajak yang kalau tertangkap harus dihukum seberat-sebaratnya”.

Lain lagi pendapat  Paryono di Boyolali. “Katanya pajak untuk pembangunan. Ternyata untuk bangun rumah pejabat. Rakyat kecil taat pajak. Pejabat yang melalap pajak.”, tulisnya melalui pesan singkat.

Sementara pengamat politik, Arbi Sanit, berpendapat turunnya penerimaan pajak, porsi terbesar memang disebabkan oleh menurunnya kepercayaan para wajib pajak untuk membayar pajak, di samping itu para wajib pajak juga banyak yang enggan atau berkelit untuk membayar pajak. Menurut dia, persoalan mental bagi wajib pajak harus menjadi perhatian serius.

Sebagaimana diketahui, Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengungkapkan,  penerimaan pajak di kuartal pertama tahun 2013 menurun drastis bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012.

“Penerimaan pajak secara keseluruhan tahun lalu mencapai 20% sekarang hanya 8%,”  tutur Fuad di Jakarta, Senin (20/5/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya