SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/harian Jogja/google image)

JOGJA—Penerimaan pajak DIY hingga November tahun ini mencapai Rp1,84 triliun. Realiasasi penerimaan pajak diklaim naik dibanding periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain masyarakat dinilai harus intens mengawasi dana pajak agar tak terjadi kebocoran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Pajak (DJP) DIY Ayu Norita Wuryansari, Selasa (13/11/2012) melansir, pungutan pajak telah mencapai 77,30% atau Rp1,84 triliun dari target tahun ini sebesar Rp2,38 triliun. Bila dibandignkan dengan penerimaan tahun lalu periode yang sama, realisasi penerimaan pajak tumbuh 20,58%.

Ekspedisi Mudik 2024

Pungutan paling besar disumbangkan Pajak Penghasilan (Pph) tercatat mencapai Rp1,16 triliun, disusul Pajak Pertamabahan Nilai (PPN) sebesar Rp547 miliar serta Pajak Bumi dan Bangunan Rp86 miliar.

 Kabid Pelayanan dan Penyuluhan Humas Kanwil DJP DIY, Ayu Norita Wuryansari menyatakan, ada selisih Rp200 miliar-Rp300 miliar realisasi pajak saat ini dibanding tahun lalu. Sedianya menurut Ayu, tingkat kepatuhan wajib pajak di DIY tergolong tinggi.

Dilihat dari laporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan Pajak Penghasilan (Pph) yang disampaikan wajip pajak mencapai 72,55%. Padahal rata-rata nasional hanya 62,5%. “Kepatuhan DIY cukup tinggi kalau dilihat dari SPT. Cuma itu dari laporanya, belum tahu kepatuhan dari sisi materi. Apakah nilai kekayaan yang dilaporkan memang benar adanya,” terang Ayu.

 Kanwil DJP DIY kini memaksimalkan pengumpulan data berbagai lembaga atau perusahaan yang merupakan wajip pajak namun belum tercover, guna menggenjot realisasi pajak.

Tak hanya strategi jangka pendek, pihaknya juga menyiapkan generasi muda untuk patuh membayar pajak dari sekarang. Misalnya dengan menggelar lomba cerdas cermat serta penyuluhan pajak yang diikuti ratusan siswa SMA/SMK/MA di Jogja. Acara yang digelar di Kanwil Pajak DIY, Selasa (13/11/2012) lalu itu juga bekerja sama dengan perguruan tinggi. Harapanya kata Ayu, agar pemahaman soal pentingnya membayar pajak serta tata cara pembayaran sudah diketahui generasi muda sejak dini.

“Kedepan kalau mereka menjadi pegawai atau bekerja di perusahaan mereka sudah tau soal pentingnya pajak,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya