SOLOPOS.COM - Ilustrasi pajak bumi dan bangunan (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta saran dari para pejabat eselon I dan II di lingkungan Dirjen Pajak dan Direktorat Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sehubungan upaya pemerintah menggenjot penerimaan negara.

“Pagi ini saya tidak akan banyak berikan pengarahan tapi saya ingin minta masukan dari kanwil-kanwil persoalan-persoalan riil dari lapangan apa yang harus kita lakukan untuk tahun yang akan datang,” katanya di hadapan eselon I dan eselon II Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai di Istana Negara, Kamis (20/11/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pertemuan yang berlangsung tertutup itu juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menkeu Bambang PS Brodjonegoro, Menteri Perindustrian Saleh Husein, Menteri BUMN Rini M Soemarno, Seskab Andi Widjajanto, Wamenkeu Mardiasmo, Dirjen Pajak Ahmad Fuad Rahmany, dan Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono.

Presiden Jokowi menyampaikan telah menerima data potensi pajak tahun depan ada kenaikan Rp1.200 triliun. Tetapi Presiden hanya minta kenaikan penerimaan pajak sebesar setengahnya, yakni Rp600 triliun dari tambahan potensi tersebut. Tetapi angka itu ditawar menjadi Rp400 triliun.

“Ada potensi sebesar itu sudah saya sampaikan ke Menkeu, saya minta separuhnya saja, Rp600 triliun, untuk tahun depan, tapi ditawar jadi Rp400 triliun. Saya belum putuskan,” kata Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya