SOLOPOS.COM - Kegiatan focus grup discussion (FGD) penyusunan pedoman pengembangan karakter bela negara dalam kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru, di Ruang Seminar Fakultas Teknologi Mineral, Senin (19/6/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogja mulai menyiapkan Ospek Bela Negara bagi mahasiswa baru 2017.

Harianjogja.com, JOGJA – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogja mulai menyiapkan Ospek Bela Negara bagi mahasiswa baru 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keseriusan itu terlihat telah dimulainya kegiatan focus grup discussion (FGD) penyusunan pedoman pengembangan karakter bela negara dalam kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru, di Ruang Seminar Fakultas Teknologi Mineral, Senin (19/6/2017).

Selain para akademisi seperti dosen dan perangkat kampus lainnya, kegiatan diskusi itu juga dihadiri para mahasiswa tak terkecuali perwakilan dari pengurus BEM KM UPN Veteran. Dalam diskusi tersebut pemateri berjumlah empat yang memaparkan berbagai konsep bela negara yang relevan diterapkan di kampus dalam kaitan mendidik mahasiswa.

Selain pemateri memberikan penjelasan, sejumlah mahasiswa dan akademisi UPN juga mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan dalam rangka penyiapan pengenalan kehidupan kampus bela negara.

Beberapa hal seperti bela negara yang seringkali identik dengan sebatas fisik. Selain itu, bela negara sebaiknya tidak sekedar seremonial saja, namun harapannya mahasiswa UPN adalah kader pembela negara.

Kepala Sub Departemen Pendidikan Militer AAU Letkol Samsul Arifin dalam kesempatan itu menyampaikan pentingnya latihan kedisiplinan layaknya militer dalam membentuk karakter bela negara. Selain itu tata upacara yang perlu juga diterapkan sehingga dapat memunculkan jiwa cinta tanah air.

“Baru berbaris melibatkan banyak orang, di sana ada pemimpin. Nilai pembelajaran, kenapa harus latihan seperti ini dan pemimpin harus benar. Pimpinan akan berusaha berbuat benar, dan bawahan loyalitas kepada yang memimpin, menyesuaian norma/aturan dan bekerjasama. Sikap yang disiplin profesionalitas. Lalu tata upacara ini identik dengan cinta tanah air, berpengaruh untuk bela negara,” terangnya dalam diskusi tersebut, Senin (19/6/2017).

Ia menambahkan, apalagi mahasiswa baru seringkali harus berkurang kontrol dari orangtuanya, bahkan cenderung tidak terkontrol terutama yang tinggal berjauhan. Sehingga perlu pendidikan karakter dalam proses untuk mengupayakan bela negara.

“Kalau itu bisa disisipi dalam perkuliahan bagaimana berperilaku terhadap masyarakat. Jadi tidak perlu pakai hafalan, dan kita semua sebenarnya sudah melaksanakan itu. Begitu keluar dari sini [UPN] harapannya mereka akan berbuat yang terbaik,” tegasnya.

R Gagak Donny Kepala Sub Direktorat Pengembangan Memahasiswaan Direktorat Kemahasiswaan UGM Pengenalan kampus semestinya hanya sebagai pintu masuk pertama kalinya bagi mahasiswa baru ke pendidikan tinggi. Sehingga mereka tidak kaget atau tidak mengalami shock culture dan mereka mantap dengan mengikuti segala proses pendidikan di kampus.

“Sehingga perlu ada role model, karena saya yakin ini yang akan mudah masuk ke area pemikiran mahasiswa daripada sebatas pemberian materi kognitif yang pemahamannya kurang,” ujar dia.

Menurut Gagak, ketika seorang senior ingin dihargai mahasiswa bisa dilakukan dengan memberikan contoh bagaimana senior menghargai yuniornya. Hal itu secara otomatis maka yunior akan menghargai semuanya, namun ketika senior jumawa minta dihargai, prosesnya akan jadi lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya