SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong> — Jumlah <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20151019/490/653296/tenaga-honorer-sukoharjo-insentif-honorer-k2-guru-sd-masih-dalam-pembahasan-rapbd" title="TENAGA HONORER SUKOHARJO : Insentif Honorer K2 Guru SD Masih Dalam Pembahasan RAPBD">guru honorer</a> yang akan diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Sukoharjo diperkirakan tak lebih dari 300 orang. Di sisi lain, kekurangan guru SD terutama di wilayah pinggiran mencapai sekitar 1.000 orang.</p><p>Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, saat ditemui <em>Solopos.com</em> di kantornya, Senin (17/9/2018). Berdasarkan hasil validasi data, jumlah guru honorer jenjang SD dan SMP kurang dari 300 orang.</p><p>Hal ini seiring rencana pemerintah yang hendak merekrut 100.000 guru CPNS pada 2018. &ldquo;Jumlahnya tak sampai ribuan orang [guru honorer yang diangkat CPNS]. Maksimal hanya 300 orang, mungkin bisa kurang,&rdquo; kata dia, Senin.</p><p>Namun, Darno belum mengetahui secara jelas mekanisme pengangkatan guru honorer sebagai CPNS. Dia masih menunggu informasi rencana pengangkatan guru honorer menjadi <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20131103/490/462128/cpns-2013-24-tenaga-honorer-sukoharjo-tak-ikuti-tes" title="CPNS 2013 : 24 Tenaga Honorer Sukoharjo Tak Ikuti Tes">CPNS</a> dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).</p><p>Jumlah guru honorer yang diangkat menjadi CPNS tak sebanding dengan krisis guru terutama jenjang SD di Sukoharjo. &ldquo;Sukoharjo kekurangan guru SD sekitar 1.000 orang di wilayah pinggiran seperti Weru dan Bulu. Setiap sekolah hanya ada dua&ndash;tiga guru PNS,&rdquo; ujar dia.</p><p>Saat ini, lanjut Darno, pengurus pusat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tengah mencari solusi untuk para tenaga honorer yang tak bisa diangkat menjadi CPNS. Mereka melakukan pertemuan dengan pejabat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).</p><p>Minimnya kesejahteraan para guru honorer tak hanya terjadi di Sukoharjo melainkan di setiap daerah se-Indonesia. Selama ini, honor yang mereka terima setiap bulan tergantung dari kondisi keuangan sekolah.</p><p>Rata-rata honor yang diterima setiap bulan antara Rp250.000 per bulan-Rp300.000 per bulan. &ldquo;Ini sangat ironis karena keberadaan guru honorer mampu mengatasi krisis guru di SD. Pemerintah daerah tak ingin menabrak regulasi dengan mengangkat guru honorer menjadi CPNS,&rdquo; tutur dia.</p><p>Sesuai PP No. 48/2005 tentang Pengangkatan Tenaga <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20150826/490/636317/guru-honorer-sukoharjo-hanya-terima-rp175-000bulan-guru-sd-honorer-k2-tuntut-insentif-sesuai-umk" title="GURU HONORER SUKOHARJO : Hanya Terima Rp175.000/Bulan, Guru SD Honorer K2 Tuntut Insentif Sesuai UMK">Honorer</a> menyebutkan pemerintah daerah dilarang mengangkat guru honorer menjadi CPNS. Di sisi lain, keberadaan para guru honorer sangat dibutuhkan di setiap sekolah lantaran minimnya jumlah guru PNS.</p><p>Seorang guru honorer SD di Weru, Hariyadi, mengaku telah lebih dari lima tahun mengabdi sebagai guru. Hariyadi meminta agar pemerintah memperhatikan nasib para guru honorer yang penghasilannya cukup minim. Mereka menjadi ujung tombak saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya masing-masing.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya