SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JEMBER — Kemenristekdikti mencatat total hampir setengah juta orang di Indonesia yang menerima beasiswa Bidikmisi dengan tingkat keberhasilan 99%.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menaikkan kuota penerima beasiswa Bidikmisi dari 90.000 mahasiswa pada 2018 menjadi 130.000 mahasiswa pada 2019 untuk meningkatkan sumber daya manusia.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Total mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi hingga tahun ini sebanyak 496.700 orang atau hampir setengah juta mahasiswa dari masyarakat kurang mampu,” kata Menristekdikti Mohammad Nasir seusai menjadi pembicara dalam kuliah umum bertema Peningkatan Soft Skill Mahasiswa Program Bidikmisi dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Jawa Timur, Minggu (7/4/2019) seperti dilansir Antara.

Peningkatan kuota penerima beasiswa Bidikmisi merupakan komitmen pemerintah untuk mendorong anak Indonesia yang secara ekonomi kurang beruntung tetap mendapatkan pendidikan tinggi yang lebih baik. Pemerintah juga ingin memutuskan mata rantai kemiskinan melalui beasiswa tersebut.

“Pendidikan sangat penting untuk mendorong Indonesia mampu bersaing di kelas dunia dan memanfaatkan bonus demografi. Kalau punya penduduk yang kualitas SDM-nya kurang baik akan menjadi malapetaka. Jadi kami mendorong untuk ditingkatkan SDM-nya agar menjadi luar biasa,” tutur dia.

Kemenristekditi meminta Presiden Joko Widodo menaikkan kuota penerima beasiswa Bidikmisi untuk meningkatkan SDM di Indonesia dengan pertimbangan bonus demografi tersebut serta seiring kebijakan Presiden yang meminta anggaran SDM ditingkatkan pada 2020. “Kenaikan kuota penerima beasiswa Bidikmisi yang cukup signifikan karena Indonesia menghadapi bonus demografi. Harus dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai SDM kita tidak berkualitas sehingga menjadi malapetaka. Harus dihindari betul,” ujar dia.

Hasil dari program beasiswa Bidikmisi adalah mahasiswa menjadi semakin pintar. Mereka diharapkan mampu menggerakkan ekonomi dan memiliki keahlian yang lebih baik. “Orang yang mempunyai pendidikan lebih baik juga lebih mudah menerima perubahan,” ujar dia.

Nasir optimistis orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memiliki inovasi yang lebih baik. Semakin banyak orang yang pandai, mereka juga tidak akan mudah dibohongi. Berdasarkan hasil evaluasi, tingkat keberhasilan program Bidikmisi mencapai 99 persen dan tingkat kegagalannya hanya satu persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya