SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Penerapan teknologi, mendukung keefektifan perkuliahan, FK UNS menerapkan telekonferensi.

Solopos.com, SOLO–Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) Solo memanfaatkan teleconference atau telekonferensi, untuk perkuliahan bersama dengan fakultas kedokteran beberapa perguruan tinggi lain. Model perkuliahan sistem kolaborasi seperti itu dinilai cukup efisien dan efektif untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan kesehatan perguruan tinggi di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dekan FK UNS, Hartono, yang juga Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), mengatakan tujuan diterapkannya sistem telekonferensi yaitu peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan kedokteran di Indonesia.

“Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” ujar Hartono saat dimintai informasi, Selasa (27/10/2015).

Hartono menjelaskan sistem kuliah tersebut memakai model e-learning dengan diskusi yang dipandu seorang narasumber, yakni satu narasumber membagikan informasi ke seluruh fakultas kedokteran yang ikut. Model belajar yang digunakan adalah kuliah berdasarkan masalah.

“Atau jika ada masalah dalam bidang kedokteran, kami diskusikan bersama,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan awalnya kuliah telekonferensi ini diikuti oleh tiga FK, yakni di Universitas Indonesia, UNS, dan Universitas Andalas. Dalam perkembangannya, kuliah sistem tersebut mulai diikuti fakultas kedokteran di perguruan tinggi lainnya.

“Seperti FK UMS, mulai kemarin sudah bergabung, begitu pula FK perguruan lain. Untuk pesertanya, sementara ini adalah para coas masing-masing FK,” papar dia.

Hartono mengakui model perkuliahan sistem kolaborasi seperti itu cukup efisien dan efektif untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan kesehatan perguruan tinggi di Indonesia. “Pengadaan peralatannya pun tidak mahal, hanya sekitar Rp100 juta,” ungkapnya.

Selain UNS dan beberapa perguruan tinggi yang sudah memanfaatkan sistem telekonferensi tersebut, Hartono menyebutkan ada 72 perguruan tinggi lain yang memiliki fakultas kedokteran di Indonesia. Pihaknya berharap fakultas kedokteran di 72 perguruan tinggi tersebut ke depannya bisa bergabung dalam sistem ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya