SOLOPOS.COM - Peledakan kapal illegal fishing di perairan Bitung, Rabu (20/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Fiqman Sunandar)

Penenggelaman kapal asing dilaksanakan pemerintah untuk memberantas illegal fishing.

Solopos.com, JAKARTA – Hingga akhir Oktober 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menenggelamkan 101 unit kapal ikan asing sebagai bukti komitmen terhadap pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sudah 101 kapal yang ditenggelamkan,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Perikanan (PSDKP) KKP Asep Burhanuddin dalam acara Kinerja Satu Tahun Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Berdasarkan data PSDKP KKP, 101 kapal itu terdiri atas antara lain 34 kapal berbendera Filipina, 33 kapal berbendera Vietnam, 21 kapal berbendera Thailand, dan enam kapal berbendera Malaysia.

Selain itu, empat kapal berbendera Republik Indonesia, dua kapal berbendera Papua Nugini, dan satu kapal berbendera Republik Rakyat Tiongkok.

“Sabtu [31/10/2015] besok enam kapal lagi yang ada di Batam akan ditenggelamkan, semuanya dari negara tetangga,” kata dia.

Sebelumnya, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menginginkan pemerintah Presiden Joko Widodo dan segala jajarannya agar jangan hanya terpaku kepada pemberantasan pencurian ikan tetapi mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

“Presiden Jokowi dan Kabinet Kerjanya tidak boleh terpaku pada urusan IUU Fishing [pencurian ikan] semata,” kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Pada bagian lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertekad untuk terus menjalankan reformasi sektor perikanan di Tanah Air sesuai dengan keinginan guna melakukan perubahan sebagaimana diminta Presiden Joko Widodo.

“Bapak Presiden bilang kita perlu perubahan dan mengubah.. itu kata-kata yang paling menarik bagi saya untuk mau bergabung dengan kabinet,” kata Susi Pudjiastuti dalam acara Kinerja Satu Tahun Kelautan dan Perikanan di kantor KKP, Jakarta, Jumat.

Menurut Susi, dirinya saat bergabung dengan menjadi menteri kelautan dan perikanan, pikirannya datang dengan kepala kosong.

Namun begitu, ujar dia, dirinya juga meyakini amanat yang diembannya tersebut akan menjadi aktivitas yang sangat menarik dan dinamis.

Sejak awal, Susi mengungkapkan berdasarkan masukan dari berbagai pihak, kelemahan Indonesia di mata kalangan investor internasional adalah kurangnya penegakan hukum.

“Karena itu langkah pertama yang ingin saya tunjukkan adalah Indonesia bagus dalam penegakan hukum,” katanya.

Untuk itu, ucap dia, pihaknya juga tegas dalam berfokus kepada pemberantasan kapal asing yang mencuri ikan di kawasan perairan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya