SOLOPOS.COM - Menu soto garing (toring) di warung Soto Bu Yati Delanggu, Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Minggu (30/10/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Menu soto tanpa kuah atau dikenal dengan soto garing alias toring menjadi salah satu menu soto yang disebut-sebut menjadi ciri khas Klaten. Salah satu warung yang cukup legendaris dalam penyajian menu toring yakni Soto Bu Yati.

Lokasinya berada di dekat lorong di samping Pasar Delanggu, Dukuh Jogopotro, Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu yang terletak pada tepi jalan raya Solo-Jogja. Warung soto itu sudah buka sejak lebih dari 50 tahun silam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warung soto itu dirintis Sudiman beserta istrinya yang awalnya berada di dalam pasar. Sudiman sebelumnya diangkat PNS di Lampung namun tak mau dan memilih membuka warung soto.

“Dari cerita bapak waktu itu sering dolan dan melihat kalau warung soto itu pasti laku. Akhirnya bapak merintis usaha warung soto ini,” kata salah satu putra Sudiman, Irham, 42, saat ditemui Solopos.com di Warung Soto Bu Yati, Minggu (30/10/2022).

Awalnya, hanya ada menu soto kuah di warung tersebut. Menu toring muncul dari inisiatif pemilik warung tersebut.

Baca Juga: Soto Klaten Memang Beda, Tak Ada Matinya karena Telah Membudaya

Awal terciptanya toring ketika ada anak yang tak menyukai menu makanan berkuah termasuk soto. Sudiman lantas berinisiatif menyajikan hidangan soto yang nyaris tanpa kuah.

Menu nasi dengan beraneka sayuran dan potongan daging ayam kemudian diberi sedikit kuah dan disiram kecap asin. Tak disangka, menu itu digandrungi anak-anak. Alhasil, toring menjadi sajian lainnya di warung Bu Yati selain menu soto kuah.

“Sekarang yang suka toring bahkan sudah ada yang punya cucu masih sering jajan ke sini. Pesan hidangannya juga toring,” kata Irham.

Salah satu kekuatan menu toring yakni pada kecap yang digunakan. Kecap asin yang digunakan di warung itu merupakan kecap produksi Solo dan sudah digunakan selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Keistimewaan Soto Klaten, Diburu Pencinta Kuliner hingga Jadi Objek Penelitian

“Sering kehabisan stok kecap kemudian menggunakan kecap lainnya. Kalau pelanggan pasti tanya kok kecapnya tidak seperti biasanya,” jelas dia.

Warung Soto Bu Yati buka sejak Subuh hingga siang sekitar pukul 14.00 WIB. Harga soto ayam kuah termasuk soto toring per porsi Rp6.000. Soto kuah maupun toring di warung itu sama-sama enak.

Rini, 56, menjadi salah satu pelanggan toring di Warung Soto Bu Yati sejak kecil ketika dia masih tinggal di Delanggu. Meski kini dia tinggal di Colomadu, Karanganyar, Rini masih kerap mampir ke warung tersebut untuk menikmati toring.

“Memang ciri khasnya di sini itu toring,” kata dia.

Baca Juga: Sedapnya Soto Karto Ngali Klaten yang Kaya Rempah, Dijamin Bikin Nagih

Tak hanya di Delanggu, menu toring bisa ditemui di beberapa warung soto lainnya di Klaten. Seperti warung Soto Bu Wiro yang berlokasi di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah. Selain soto ayam kampung kuah, warung tersebut melayani permintaan toring.

Salah satu warga Kelurahan Bareng, Ananta, 30, mengatakan sejak kecil hingga kini dia masih menyukai menu toring di warung tersebut. Dia menilai salah satu kekuatan toring berada pada kecap yang digunakan.

“Saya sampai cari di mana bisa beli kecap tersebut. Kecapnya produk lokal Klaten dan memang cita rasanya menurut saya cocok jika digunakan untuk menu soto. Kalau toring itu setahu saya hanya ada di Klaten,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya