PENEMUAN TERBARU : Relief Ini Buktikan Ada Laptop di Zaman Yunani Kuno?

Penemuan terbaru ini berupa penampakan sebuah benda yang mirip laptop di sebuah relief dari zaman Yunani di tahun 100 sebelum masehi

Solopos.com, SOLO — Kecanggihan komputer jinjing disebut-sebut sudah menjadi temuan sejak zaman Yunani Kuno. Pendapat ini terungkap melalui sebuah relief yang dipasang dipajang di Museum J. Paul Getty, Malibu, California, Amerika Serikat (AS).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagaimana dikutip dari Dailynews, Sabtu (6/2/2016), foto salah satu relief bernama Grave Naiskos of an Enthroned Woman with an Attendant yang dipajang di Museum J. Paul Getty membuat ramai media sosial.

Pasalnya, dalam foto relief itu terlihat jelas ada dua perempuan yang salah satunya membawa sesuatu mirip laptop yang terbuka. Sedangkan perempuan satunya sedang duduk, memegang bagaian atas benda itu. Mata dari perempuan itu terlihat fokus ke bagian tengah benda misterius itu.

Pose ini membuat netizen beranggapan bahwa benda yang ada di relief Oracle of Delphi itu laptop. Hal lain yang disebut-sebut memoperkuat pendapat ini adalah adanya dua lubang di sisi samping benda itu yang mirip seperti USB port

Memang Oracle of Delphi memiliki sebuat mitos yang mengatakan bahwa kerajaan tersebut memiliki pendeta atau semacam ahli sihir yang dapat berhubungan dengan dewa, alien, ataupun orang-orang penjelajah waktu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi modern dan teknologi modern.

Namun, penyataan lain diungkap seorang blogger di laman Reddit. Blogger ini beranggapan jika benda yang ada di relief itu adalah wax tablet atau alat yang permukaannya terbuat dari lilin. Alat ini biasa digunakan penduduk Yunani untuk menggambar maupun menulis.

Sayangnya pendapat ini kembali dipatahkan netizen yang menyebut benda itu tak berbentuk lazimnya wax tablet.

Ada juga netizen yang beranggapan bahwa benda itu adalah kotak penyimpanan berlian.  Namun, beberapa peneliti tidak sependapat dengan anggapan tersebut. Pasalnya, tinggi benda itu terlalu pendek untuk sebuah kotak penyimpanan berlian.

Sementara ini, belum ada penjelasan lebih lanjut dari otoritas museum. Sedangkan perdebatan di kalangan netizen masih belum berakhir. (Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com)