SOLOPOS.COM - Penemuan korban penyakit Siprianus di Mesir pada abad ke-3 (dailymail.co.uk)

Solopos.com, SOLO – Penggalian oleh para arkeolog di Luxor, Mesir menemukan sebuah makam petak yang diperkirakan bertujuan menghentikan penyebaran penyakit menulat berbahaya, Siprianus.

Penyakit yang juga pernah menjadi wabah di Kota Roma, Italia ini telah memakan korban jiwa hingga 5.000 orang setiap harinya dan menjadi sebuah pertanda kiamat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip Daily Mail, Selasa (17/6/2014), dalam penemuan makam di Luxor, terungkap bahwa mereka yang menjadi korban wabah Siprianus harus dibakar demi menghentikan penyakit menular berbahaya tersebut.

Makam ini ditemukan oleh tim arkeolog Italia yang memiliki misi ke Luxor, Mesir. Tim yang dipimpin oleh Francesco Tiradritti ini melakukan penggalian ke tersebut malam dari tahun 1997 hingga tahun 2012. eneliti memperkirakan makam tersebut sengaja dibangun untuk seorang pelayan Mesir pada abad ke-7 SM dan terus digunakan untuk tempat pemakaman penderita wabah Siprianus hingga abad ke-3 Masehi.

Wabah Siprianus masih menjadi wabah yang mematikan di Italia dan menjangkiti lebih dari seperempat dari jumlah penduduk di negara tersebut hingga tahun 271 M. Wabah ini terus-menerus menyebar hingga ke kawasan Afrika, termasuk Mesir.

Dalam sebuah buku esai De Mortalite, disebutkan bahwa Siprianus merupakan penyakit yang sangat mengerikan. Penderitanya akan mengalami muntah terus-menerus serta mata yang mengeluarkan darah. Dalam beberapa kasus para korban juga bisa kehilangan anggota tubuh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya