SOLOPOS.COM - Foto dokumentasi Facebook Sisca kapster Kencana Salon (Facebook.com)

dokumentasi Facebook Sisca kapster Kencana Salon

Foto dokumentasi Facebook Sisca kapster Kencana Salon (Facebook.com)

Solopos.com, SRAGEN — “Hidup ini tak selalu indah. Ini cobaan dan ujian untuk ku. Berat, berat, berat. Kuatkan aku. Tunjukkan jalan terang Mu. Cukup aku yang merasakan semua ini. Aku tak ingin semua orang yang aku sayangi tahu tentang penderitaan ku. ….”

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sepenggal curahan hati, goresan tinta dari tangan Siska Tri Wijayanti, 23, semasa hidup. Warga Sidomulyo RT 046/RW 013, Sragen Wetan, Sragen itu menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi dilakukan Eko Sunarno alias Ahmad Syaifudin Yuhri, 32, warga Kampung Bangak, RT 002/001, Sine, Sragen Wetan, Sragen, Minggu (22/9/2013).

Suami pemilik Salon Kencana, Jemy Dodot Adi Saputro, 29, menemukan curahan hati istrinya dua pekan sebelum tubuh Siska ditemukan tidak bernyawa di Sungai Mungkung perbatasan Dukuh Karangmanis, Pandak, Sidoharjo, dan Dukuh Gabusan, Tangkil, Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Jemy berani menunjukkan surat setelah satu pekan kematian istri. Dia mengaku ingin membagi cerita tentang istri dan kemelut antara dirinya dan Siska dengan Eko.

“Istri saya pernah berniat bunuh diri dua kali. Saya menemukan surat itu saat dia masih hidup. Sejak itu, saya memberikan semangat dan dukungan agar dia membaik. Beberapa kali Siska mengeluh melakukan kesalahan karena berurusan dengan Eko,” kata Jemy sembari menggendong anak semata wayang, Redan Afta Pramuditya Kencana, 2, di rumah salah satu teman di Pilangsari Ngrampal, Sabtu (28/9/2013).

Jemy membuka kisah transaksi ritual dengan Eko. Dia bertransaksi ilmu pengasihan menggunakan tubuh Siska. Oleh karena itu, Jemy dan Siska harus membayar Rp7 juta di awal transaksi dan Rp12 juta atau seharga satu ekor sapi setelah 41 hari menyelesaikan ritual. Nahas ritual yang disebut-sebut mampu mendatangkan rezeki melimpah malah membawa petaka nyawa dan harta.
Menurut Jemy, ritual dilakukan lebih dari 41 hari yakni 83 hari. Balas jasa yang diminta Eko pun makin jauh dari perjanjian awal. Eko bukan hanya minta uang melainkan pakaian pantas pakai, sewa kos, handphone, ayam cemani, uang seharga satu ekor sapi dan sepeda motor.
Jemy mengaku curiga ketika permintaan makin tak karuan.

“Ritual pernah dilakukan di salon dan di kos. Saya yang antar istri. Eko pernah minta Yamaha Vixion tetapi saya enggak sanggup. Saya hanya ada Rp20 juta. Minta handphone, ayam, uang seharga satu ekor sapi, pakaian pantas pakai dan lain-lain. Habis Rp75 juta. Semua demi persyaratan. Termasuk mencari kos di Sragen,” tutur Jemy.

Hingga satu pekan sebelum istrinya meninggal, Jemy mengungkapkan istrinya mendapat pesan singkat dari Eko.

Isi pesan singkat meminta Siska mendapatkan uang Rp4 juta dengan cara menjual diri. Menurut Jemy, Siska menolak melakukan hal itu. Namun entah apa yang terjadi, Siska memenuhi panggilan Eko, Sabtu (21/9/2013).

Jemy menjelaskan menerima pesan singkat dari Siska bahwa dirinya sedang membayar utang Rp4 juta untuk menggenapi ritual. Namun hingga larut malam, Siska tak kunjung pulang.

Jemy mengaku mencari Siska ke kos di Sragen. Namun nihil. Dia dibuat kaget saat mendapati tisu basah di tempat sampah di kos Siska berbau sperma.

“Saya telepon dan SMS Siska maupun Eko. Tidak ada jawaban. Saya cari Siska dan Eko kemana-mana. Saya cari ke salon dan ke kos tetapi tidak ada. Saya menduga istri saya mengikuti permainan Eko,” tutur Jemy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya