SOLOPOS.COM - Tersangka Eko Sunarno melakukan rekonstruksi pembunuhan disertai mutilasi Siska Tri Wijayanti (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Tersangka Eko Sunarno melakukan rekonstruksi pembunuhan disertai mutilasi Siska Tri Wijayanti (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Tersangka Eko Sunarno melakukan rekonstruksi pembunuhan disertai mutilasi Siska Tri Wijayanti (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Tersangka pelaku pembunuhan disertai mutilasi, Eko Sunarno, 32, warga Kampung Bangak, RT 002/001, Sine, Sragen, memastikan korban, warga Sidomulyo RT 046/013, Sragen Wetan, Sragen, Siska Tri Wijayanti, 23, meregang nyawa dan tubuhnya betul-betul terbakar. Eko melihat dan menunggui tubuh Siska terbakar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak berhenti sampai di situ, Eko juga memotong dan menggorok leher korban sampai beberapa kali karena tidak kunjung putus. Semua itu terungkap saat Polres Sragen menggelar rekonstruksi ulang pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan Eko terhadap Siska di dekat Sungai Mungkung di Dukuh Karangmanis, Pandak, Sidoharjo, Minggu (22/9/2013). Rekonstruksi dilakukan di lapangan Mapolres Sragen, Senin (21/10/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Eko melakoni beberapa adegan, seperti mengantar korban ke lokasi kejadian, menusuk perut korban, membakar tubuh korban, memotong tubuh korban, membuang bagian tubuh korban seperti kaki, kepala dan badan, saat pulang dan membuang pedang untuk membunuh korban.

Saat itu diketahui Eko membakar tubuh Siska menggunakan bensin dari tangki sepeda motor yang dikendarai bersama korban ke lokasi kejadian.

Eko mengambil bensin menggunakan alat suntik dan membakar tubuh Siska menggunakan korek api yang dipersiapkan. Usai membakar tubuh korban, Eko menunggu tidak jauh dari lokasi korban. Dia memastikan tubuh korban terbakar.

Bahkan Eko sempat menebas tangan kanan korban karena mengayun ke atas saat terbakar. Tidak berapa lama, Eko memadamkan api dengan cara diinjak-injak. Dia lantas menyeret tubuh Siska hingga tepi sungai. Saat itu kaki kanan Siska putus.

Tidak berpikir panjang, Eko membuang kaki Siska ke sungai. Sampai di tepi sungai, dia mulai memotong leher Siska. Bukan sekali tebas melainkan beberapa kali tebas. Aksi Eko menebas leher Siska menyerupai jagal menyembelih hewan kurban.

Rekonstruksi menyedot penasaran beberapa warga dan pelajar di sekitar lapangan Mapolres Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Sri Wahyuni, didampingi Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Yohanes Trisnanto, menjelaskan rekonstruksi untuk pembuktian, kontrol dan uji lapangan apakah hal yang disampaikan tersangka sesuai fakta atau tidak.

Sri Wahyuni juga menampik pertimbangan rekonstruksi tidak dilakukan di lokasi kejadian karena keamanan. Menurut dia rekonstruksi dapat digelar dimanapun.

“Rekonstruksi bisa dilakukan dimana saja. Pertimbangan hemat, efisien, peralatan, waktu, pengamanan dan lain-lain. Ini hanya mengetahui urutan, klarifikasi dan mencocokkan yang disampaikan tersangka sesuai kondisi lapangan atau tidak. Hasil rekonstruksi dan pendalaman keterangan, pelaku hanya Eko.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya