SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban tewas (Dok/JIBI)

Ilustrasi korban tewas (Dok/JIBI)

SRAGEN—Warga Dukuh Guli, RT 007, Gumantar, Mondokan, Wawan Sulistiyo, 25, diduga dihajar sampai babak belur sebelum ditemukan tewas mengambang di pintu air di Waduk Ketro, Tanon, Rabu (27/2/2013), sekitar pukul 07.00 WIB. Tak hanya itu, korban diduga belum meninggal saat tercebur ke air.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tubuh lelaki yang bekerja sebagai penabuh kendang di grup musik campursari itu ditemukan tak bernyawa di dekat pintu air Waduk Ketro oleh warga Tegalsari, RT 010, Ketro, Tanon, Suwandi, 55.
Dia menemukan tubuh Wawan mengapung di dekat pintu air Waduk Ketro dengan posisi telungkup. Semua pakaian dan barang berharga milik korban tidak ada yang hilang. Petugas Polres Sragen masih menemukan handphone dan kunci sepeda motor milik korban di saku celana.
Tak hanya itu, sepeda motor korban pun tak dibawa kabur pelaku. Sepeda motor ditinggal di tepi waduk. Sebelum Wawan meregang nyawa, dia mendapat pesan singkat dari seseorang bernama A. A mengajak pelaku bertemu di dekat Waduk Ketro usai magrib, Minggu (24/2). Sejak kejadian itu, Wawan tak pernah kembali hingga akhirnya keluarga korban menemukan sandal dan sepeda motor korban di tepi waduk.
Selang dua hari sejak Wawan menghilang, tubuhnya ditemukan mengambang di dekat pintu air Waduk Ketro. Wawan diduga korban pembunuhan karena pada tubuh korban ditemukan bekas lebam di dada.
Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, saat dihubungi Solopos.com melalui pesan singkat enggan memberikan kepastian penyebab korban meninggal. Namun Kapolres menyampaikan hasil autopsi jenazah Wawan di RSUD Moewardi Solo adalah terdapat beberapa bekas luka di tubuh korban.
Hasil autopsi mayat yang ditemukan di Waduk Ketro Tanon adalah lebam di dua kelopak mata, bahu kanan belakang memar, tengkuk terdapat memar, pertulangan utuh atau tidak ada yang patah, leher depan terdapat memar sampai kedalam tenggorok. Selain itu di dalam tenggorok terdapat kotoran berupa rerumputan.

“Kesimpulan sementara atau awal setelh autopsi adalah korban masih hidup saat tercebur atau masuk ke dalam air. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kami menerjunkan empat tim untuk menangani masalah ini,” ujar Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya