SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Penemuan mayat Sragen ini tampak horor. Mayat pria itu membusuk di belakang rumahnya dengan luka bakar dan luka tusuk di perut.

Solopos.com, SRAGEN – Warga RT 012 Dusun Gawan, Desa Gawan, Tanon, Sragen, Rabu (20/7/2016) pagi, digegerkan dengan penemuan mayat yang merupakan penduduk setempat di pekarangan rumah yang ditinggalinya. Diduga, mayat laki-laki yang sudah membusuk itu merupakan korban pembunuhan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laporan Reporter Solopos, Moh. Khodiq Duhri, dari tempat kejadian, menyebutkan, berdasarkan identifikasi keluarga, mayat itu diketahui bernama Heru Subagyo, penghuni rumah tersebut yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat di Pasar Gawan. Dugaan pembunuhan itu muncul dari kondisi mayat yang tergeletak di pekarangan belakang rumah.

Saat jasad ditemukan, ada luka tusuk di perutnya. Sebuah pisau dapur tergeletak di dekat tubuh Heru. Selain itu, terdapat luka-luka gosong di leher dan punggung Heru yang diduga merupakan bekas luka bakar. Kemungkinan bahwa Heru dibakar juga diperkuat dari temuan baju yang terbakar di dekat jasad tersebut. Di dekat jasad tersebut, ada pula sandal yang diyakini merupakan sandal yang dipakai Heru sehari-hari.

Penemuan mayat ini berawal dari bau busuk yang menyengat dan tercium oleh warga sekitar pada Rabu pagi. Sekitar pukul 08.00 WIB, warga setempat menelusuri sumber bau busuk yang ternyata berada di pekarangan belakang rumah yang ditempati Heru. Rumah itu milik seorang warga yang kini tinggal di Jakarta, tapi kini ditempati Heru dan keluarganya.

Menurut keterangan Warli Saputro, tokoh warga setempat, sementara ini diduga tubuh Heru dibakar terlebih dahulu di atas septic tank sebelum dibunuh. Baru setelah itu, mayatnya diseret ke belakang rumah sekitar 5 meter dari septic tank.

Mertua Heru, Menik, 70, ketika dibawa ke pekarangan belakang rumah itu, langsung histeris dan menangis. “Itu sandal Heru,” teriaknya. Pagi tadi, Menik sebenarnya sempat mencari daun pisang di pekarangan itu, tapi mengaku tak mengetahui bahwa ada mayat di sana.

Hingga kini polisi baru selesai melakukan evakuasi jasad Heru dan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh aparat Polres Sragen masih berlangsung. Polisi belum bisa memberikan kesimpulan sementara terkait kasus ini, termasuk memastikan apakah ini kasus pembunuhan atau kematian biasa.

Heru terakhir kali terlihat warga saat hadir dalam acara hajatan di rumah warga setempat pada Sabtu (16/7/2016) malam lalu. Setelah itu, tak ada yang mengetahui rimbanya, bahkan istrinya, Watik, yang juga tinggal di rumah itu bersama anak mereka, Watik, yang juga tinggal di rumah itu bersama anak mereka yang masih anak balita.

Watik mengaku tak tahu Heru sudah meninggal dunia di belakang rumah. Menurut pengakuan Wati, Heru sudah biasa meninggalkan rumah tanpa pamit selama berhari-hari sehingga dia tidak merasa janggal. Selain membuka jasa pijat di kios Pasar Gawan, Heru juga sering menerima pasien di rumahnya.

Watik dan sejumlah saksi kini dibawa ke Mapolsek Tanon untuk dimintai keterangan. Polisi belum memberikan pernyataan apapun karena evakuasi baru selesai pada pukul 11.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya