SOLOPOS.COM - Polisi dan petugas medis mengindentifikasi mayat Supi, 42, yang ditemukan tewas mengenaskan di di ladang tebu di hutan milik Perhutani, di Desa Kandangsapi, Jenar, Sragen, Jumat (9/9/2016) pagi. (Istimewa)

Penemuan mayat perempuan di Jenar, Sragen menggemparkan warga.

Solopos.com, SRAGEN — Warga Desa Kandangsapi, Jenar, Sragen, dibuat gempar dengan temuan mayat penuh luka di ladang tebu di hutan milik Perhutani, Jumat (9/9/2016) pagi. Mayat perempuan itu diketahui bernama Supi, 45, seorang penderita tuna rungu asal Dusun Pondok, RT 019, Desa Kandangsapi, Jenar, Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jasad Supi kali pertama ditemukan oleh tetangganya, Tarumi, 39, dan Waginem, 60, sekitar pukul 06.00 WIB. Buruh tani itu ditemukan dalam kondisi terlentang dengan pakaian masih lengkap. Mengetahui hal itu, keduanya lantas melapor kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Kandangsapi.

”Begitu mendapat laporan itu, kami lantas menghubungi polisi. Saya minta warga tidak ada yang menyentuh mayat itu sampai polisi datang untuk memeriksanya,” jelas Kepala Desa (Kades) Kandangsapi, Pandu, kepada Solopos.com.

Berdasar identifikasi petugas medis, ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh Supi. Dia mengalami luka lebam di beberapa lokasi yakni punggung, sekitar leher, pipi, dan sekitar mulut. Dari mulut dan telinga korban mengeluarkan darah. Guna memastikan penyebab kematian Supi, polisi membawa mayat itu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo.

Warga sekitar mengenal Supi sebagai pribadi yang rajin bekerja. Sehari-hari istri dari Lagiyo, 50, yang sudah dikaruniai tiga anak itu bekerja sebagai buruh tani. Supi hidup serba pas-pasan bersama keluarganya.

”Kalau tidak ada pekerjaan di sawah, dia biasa bekerja mengikat tebu. Satu bongkok [ikatan tali] tebu dibayar Rp2.000. Tanaman tebu itu milik Pak Parno. Namun, tebu itu ditanam di hutan milik pemerintah [Perhutani],” terang Pandu.

Pandu berharap polisi bisa mengungkap pelaku yang telah menganiaya warganya hingga tewas itu. ”Kasus ini harus diselesaikan sampai tuntas. Pelaku harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum,” papar Pandu.

Sementara itu, Kapolsek Jenar AKP Handoyo mewakili Kapolres Sragen mengaku belum bisa memastikan Supi merupakan korban pembunuhan. Menurutnya, polisi hingga kini masih mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban. ”Kami masih menunggu hasil autopsi terhadap mayat. Hasil autopsi itu akan dijadikan dasar kami dalam mengembangkan penyelidikan,” kata AKP Handoyo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya