SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KLATEN–Joko Suwondo, 30, warga Dukuh Kringinan, Desa Kajen, Kecamatan Ceper, ditemukan tewas di dalam sumur di rumahnya, Sabtu (16/11/2013), sekitar pukul 17.00 WIB. Diduga, pemuda stres tersebut telah tewas sekitar dua hari.

Jasad pemuda yang tinggal sendirian di rumah tersebut ditemukan kali pertama oleh Sumadiyo, 51, warga setempat. “Joko ditemukan dalam posisi seperti duduk dengan kepala menunduk. Hanya kepalanya saja yang berada di atas permukaan air sumur,” kata Sumadiyo yang juga paman korban kepada wartawan, Minggu (17/11/2013).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia menambahkan Joko tinggal sendiri di rumah tersebut. Sedangkan ibunya tinggal bersama ayahnya di Desa Jetis, Kecamatan Trucuk. Menurutnya, kondisi psikis Joko membuat orangtuanya tidak bisa tinggal bersamanya. Namun, setiap pagi, ibunya selalu mengirim makanan untuk Joko.

Ekspedisi Mudik 2024

“Selain memiliki ayan, dia juga sudah beberapa kali masuk ke rumah sakit di Wedi [RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah]. Sebab, dulu Joko pernah memukuli ibunya,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sekitar pukul 17.00 WIB, pada Sabtu, Sumadiyanto, yang tinggal di sebelah rumah Joko merasa curiga setelah melihat dua bungkusan makanan di teras rumah Joko tidak diambil pemiliknya.

Bungkusan makanan itu biasa dikirim ibunya setiap pagi. Sumadiyanto merasa curiga karena sudah dua hari korban tidak menyentuh makanannya.

Ia pun masuk ke rumah untuk mencari Joko hingga ke sumur yang ada di bagian belakang rumah tetapi tidak menemukan hasil. Namun, saat menengok ke dalam sumur, ia melihat korban di dalam sumur dengan kondisi terapung dan kulitnya yang pucat. Ia pun meminta pertolongan ke warga sekitar.

Warga lalu melanjutkan informasi itu ke pemerintah desa dan Tim Search And Rescue (SAR) Klaten. Tim SAR yang berjumlah 10 orang lalu ke lokasi kejadian dan mengangkat jasad Joko dari kedalaman sekitar delapan meter, selama 30 menit. Setelah diperiksa keadaannya, korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga.

“Diduga, korban sudah meninggal selama dua hari. Sebab, tubuh korban sudah mengapung. Setelah kami periksa dan disaksikan petugas kepolisian, jasad Joko langsung kami serahkan ke pihak keluarga. Sebab, tidak ditemukan tanda penganiayaan,” kata SAR Mission Commander (SMC), Agung Sasongko, kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya