SOLOPOS.COM - Penemuan mayat perempuan paruh baya yang terikat lehernya dengan ceceran darah di Gunungkidul, Jumat (17/7/2015). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Penemuan mayat Gunungkidul membuat polisi setempat bekerja keras saat Lebaran 2015.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Sesosok mayat wanita paruh baya ditemukan di ladang Bulak Cingkrang, Dusun Pudak, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penemuan mayat Gunungkidul itu terjadi tepat pada Lebaran 2015, Jumat (17/7/2015) pagi.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Jasad perempuan paruh baya itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan karena bagian leher dan kaki terikat, sementaraa itu di dekat jasad ditemukan ceceran darah. Diduga kuat penemuan mayat Gunungkidul itu terkait dengan tindak pidana pembunuhan.

Informasi yang dihimpun Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Gunungkidul menyeburkan mayat itu kali pertama ditemukan oleh warga bernama Ponco Sudarmo seusainya mencari pakan ternak sekitar pukul 06.30 WIB. Melihat mayat tersebut, ia langsung melaporkan ke pemilik lahan, Broto Riyanto.

“Saya langsung melaporkan kejadian pembunuhan ini ke mapolsek,” kata Broto saat ditemui Harianjogja.com di lokasi.

Identitas Korban
Jajaran Polres Gunungkidul dibantu aparat Polsek Tepus segera saja melakukan proses identifikasi atas penemuan mayat tersebut. Dalam perkembangannya, polisi berhasil mengungkap identitas mayat wanita nahas itu.

Perempuan itu bernama Supartilah, 61, asal Bantulkarang, RT007, Desa Ringinharjo, Bantul. Pengungkapan identitas korban itu, menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Gunungkidul AKP Herry Suryanto, didasarkan penyelidikan yang dilakukan petugas pasca-penemuan.

Dalam proses penyelidikan itu diketemukan keterangan bahwa Supartilah hidup sendiri dengan status janda. “Kalau identitasnya sudah kami ketahui, tapi untuk penyebab kematian masih dalam pengembangan,” kata Herry saat dihubungi Harian Jogja, Jumat.

Guna mengungkap kasus ini, jasad korban telah menjalani proses autopsi di RSUP Sardjito, Kota Joga. Namun demikian, untuk hasilnya belum bisa diketahui hingga Selasa (22/7/2015) mendatang. “Doakan saja semoga cepat terungkap. Yang jelas kematian Supartilah ada unsur kekerasan didalamnya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya