SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SOLO—Penemuan mayat perempuan tua di tepi Sungai Bengawan Solo di Kampung/Kelurahan Sangkrah RT 003/RW 010, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (15/5/2014) pukul 11.00 WIB, menggegerkan warga sekitar lokasi penemuan. Mayat diketahui seorang nenek warga sekitar, Mardjinten, 76, yang sebelumnya dua kali berusaha bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Mayat kali pertama ditemukan oleh pemancing asal Yosodipuran RT 003/RW 003, Sangkrah, Pasar Kliwon, Aji Farhani, 17. Saat ditemui wartawan di dekat lokasi penemuan dia menceritakan mayat ditemukannya bermula saat dia bersama temannya, Agus, 30, ingin memancing. Setibanya di lokasi sebelum memancing Aji hendak kencing di tepi sungai di bawah rerimbunan pohon bambu. Saat itu lah dia melihat sesosok mayat seorang perempuan tersangkut di kayu yang menancap di tepi sungai. Menurut dia kala itu mayat dalam posisi tengkurap.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Spontan saja saya langsung memanggil Agus. Selanjutnya kami memberitahukan kepada warga sekitar,” ujar Aji.

Setelah dicek warga ternyata mayat adalah Mardjinten yang bertempat tinggal sekitar 500 meter dari lokasi penemuan. Anak Mardjinten, Iskandar, 55, saat ditemui solopos.com menginformasikan ibunya itu sebelumnya sempat mencoba bunuh diri dengan cara mencebur ke Sungai Bengawan Solo. Tetapi upaya tersebut selalu berhasil digagalkan warga yang berada di sekitar lokasi. Atas dasar itu Iskandar menduga Mardjinten ditemukan tewas karena bunuh diri.

“Kalau waktu itu bilangnya enggak langsung ingin bunuh diri, tapi ingin mandi,” urai Iskandar.

Tak seperti sebelumnya, lanjut dia, di hari nahas itu Mardjinten keluar rumah pukul 02.00 WIB waktu Iskandar menjalankan salat Tahajud. Mengetahui Mardjinten tidak berada di kamar Iskandar mencarinya. Sayang, upaya Iskandar tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya kabar penemuan mayat itu diterimanya.

“Ibu saya itu seperti orang linglung. Beliau suka ngluyur jalan kaki. Pernah saya menemukan dia di Boyolali dan Salatiga. Entah apa yang diderita ibu saya. Pernah saya periksakan ke RSJD Solo kata dokter ibu saya tidak apa-apa. Wong kalau ditanya ibu saya itu juga menjawab dan kalimatnya juga nyambung,” pungkas dia.

Kanitreskrim Polsek Pasar Kliwon, Iptu Harno, saat ditemui Espos di rumah duka mengatakan berdasar informasi dari saksi, korban diduga kuat tewas akibat bunuh diri. Petugas Identifikasi yang mengecek mayat dikatakan dia tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. “Menurut keluarga korban pernah mencoba bunuh diri dua kali,” terang dia mewakili Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Nur Affandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya