SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, memimpin proses evakuasi mayat hanya tinggal kerangka yang ditemukan di Lingkungan Giriharjo RT 001/RW 001, Kelurahan Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (16/5/2020). (istimewa/Humas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI - Aparat kepolisian terus berusaha untuk mengungkap identitas mayat yang ditemukan di Kelurahan Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (16/5/2020) siang WIB. Warga yang kehilangan anggota keluarganya diminta melapor.

Hingga Minggu (17/5/2020), polisi belum menerima laporan adanya warga yang kehilangan anggota keluarga. Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobin mengaku sudah menginformasikan temuan mayat itu kepada kepolisian lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gudang Jerami Kebakaran, Empat Ekor Sapi di Tawangsari Sukoharjo Nyaris Terpanggang

Untuk diketahui, Puhpelem berbatasan dengan daerah di Jatim, seperti Magetan dan Ponorogo. Bagi kepolisian yang menerima laporan orang hilang atau menangani kasus tertentu yang berkaitan dengan orang dengan ciri-ciri pakaian seperti yang dikenakan mayat tersebut, dapat segera berkoordinasi dengan Polres Wonogiri.

Kapolres meminta warga yang kehilangan anggota keluarga baik perempuan maupun laki-laki atau merasa mengenal pakaian mayat, dapat melapor ke seluruh Polsek di Wonogiri atau langsung ke Polres Wonogiri.

Polres Wonogiri sudah menemukan sejumlah barang di TKP penemuan mayat tersebut. Polisi menemukan anting, cincin, buste houder (BH), celana dalam perempuan, dan berambut panjang sebahu.

Kecelakaan Motor VS Sepeda Angin di Jl Solo-Jogja, 2 Orang Terluka

“Dari barang-barang yang ditemukan dan ciri pada mayat, kemungkinan mayat adalah perempuan. Di lokasi kerangka mayat ada anting, cincin, BH, celana dalam perempuan, sisir merah muda, dan rambutnya sebahu," kata Kapolres saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

"Barang lainnya mayat mengenakan jaket seperti sweater merah berkudung, celana jins biru, masker, dan sarung tangan ungu,” imbuhnya.

Tes DNA

Kapolres menegaskan langkah paling penting saat ini adalah pengungkapan identitas mayat. Tim forensik sendiri masih terus berusaha mengungkap identitas mayat tersebut. Salah satu langkah yang diambil mengambil sampel untuk tes deoxyribo nucleic acid (DNA) agar penyelik memiliki data autentik guna mengungkap identitas.

Hal itu lantaran mayat hanya tinggal kerangka, sehingga tak bisa dikenali secara kasat mata. Data tersebut akan sangat berguna untuk mencocokkannya dengan DNA orang yang meyakini merupakan keluarga.

Kue Lekker Paimo Melegenda di Semarang Meski Hanya Jajanan Kaki Lima

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Sambirejo, Puhpelem, Atmo Sutiyo, 60, menemukan mayat yang tingggal kerangka saat mencari dedaunan untuk pakan ternak. Dia lalu pulang untuk menginformasikan temuannya kepada warga. Selanjutnya warga menginfomasikannya kepada aparat Polsek Puhpelem.

Kapolres memimpin langsung proses evakuasi mayat tersebut. Tidak ditemukan kartu identitas atau surat lain yang menunjukkan identitas seseorang. Dompet pun tidak ada. Polisi menduga mayat tergeletak di lokasi sejak lebih kurang dua bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya