SOLOPOS.COM - Aparat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat pria tanpa identitas di Lapangan Teras Dukuh Teras RT 003/RW 001, Desa Teras, Kecamatan Teras, Minggu (17/4/2016) pagi. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Penemuan mayat Boyolali, polisi menduga mayat yang ditemukan di Lapangan Teras merupakan korban tabrak lari.

Solopos.com, BOYOLALI–Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Boyolali menduga mayat pria yang ditemukan tewas di Lapangan Teras, Kecamatan Teras, Boyolali pada Minggu (17/4/2016) adalah korban tabrak lari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polisi juga telah berhasil mengungkap identitas pria tersebut, yakni Parno, 43, warga Desa Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatreskrim, AKP Muhammad Kariri, menjelaskan autopsi terhadap jasad korban yang ditemukan penuh luka itu dilakukan di RSUD Moewardi Solo hingga Minggu sore.

“Dari hasil autopsi diketahui ada patah tulang pada tangan kiri, empat tulang rusuk sebelah kiri juga patah, serta ada luka lecet dan memar pada kepala bagian kiri. Oleh karena itu dugaan awal kami, Parno adalah korban tabrak lari,” kata Kariri, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (18/4/2016).

Kendati demikian, aparat akan terus menyelidiki kasus tersebut karena di lokasi penemuan mayat tidak ada tanda-tanda atau petunjuk lain. “Luka-luka yang ada di tubuh korban teratur semua ada pada bagian kiri. Berbeda kalau dia korban penganiayaan, biasanya lukanya tidak teratur. Dugaan awal kami, dia adalah korban tabrak lari kemudian dipinggirkan di lapangan,” ujar dia.

Lapangan Teras jaraknya cukup dekat berkisar 10 meter dari Jalan raya Solo-Semarang. Jalur tersebut merupakan jalur cepat. Berdasarkan luka-luka yang ada di tubuh korban, kemungkinan korban ditabrak mobil. “Kami belum menemukan petunjuk lain untuk mengungkap pelaku tabrak lari.”

Kariri mengatakan sebilah sabit yang ditemukan di dekat korban disimpulkan sementara tidak ada kaitannya dengan kematian Parno. Sabit itu sudah berkarat dan tidak ada bekas darah. Pada tubuh korban juga tidak ada luka bacok atau sayatan sabit. “Sabit yang ditemukan di lokasi tidak ada kaitannya. Itu punya orang sekitar lapangan yang ditinggal karena memang sudah berkarat.”

Jenazah korban saat ini sudah dimakamkan keluarganya yang ada di Gemolong. Menurut keterangan keluarga, korban mengalami gangguan jiwa dan sering hidup menggelandang.

“Korban diketahui sering pergi lama, jauh, naik truk, tahu-tahu pulang, kemudian pergi lagi, dan seterusnya. Mungkin karena kebiasaan itu dia bisa sampai Boyolali. Keluarga menerima dan sudah dimakamkan kemarin.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya