SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, BOYOLALI—Seorang wanita ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dasar jurang tepatnya di Sungai Tompe, Dukuh Trisik, Karangnongko, Mojosongo, Rabu (17/12/2014) sore.

Korban tewas bernama Sri Mulat, 32, warga RT 005/RW 003 Dukuh Trisik, Karangnongko, Mojosongo. Saat ditemukan, tubuh korban sudah membusuk dan terpisah menjadi tiga bagian, yaitu kepala, rahang, dan badan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Korban kali pertama ditemukan oleh seorang pemulung sampah yang sedang mencari rongsok di sungai tersebut.

“Dari penuturan si pemulung sampah, dia mendengar ada suara minta tolong di dasar sungai. Dia menyisir dan mencari sumber suara, tapi justru menemukan mayat tergeletak di sungai. Pemulung itu lari ketakutan, dan saat lari malah menendang kepala jasad yang sudah terpisah dari tubuhnya,” papar Ketua RT 005/RW 003, Karangnongko, Eko Dwi Sutrisno, saat ditemui Solopos.com di sela-sela evakuasi.

Pemulung yang ketakutan itu langsung itu memberi tahu warga sekitar bahwa ada mayat di Sungai Tompe. “Mayat ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB. Begitu mendengar penuturan si pemulung, semua warga langsung menuju jurang. Sebagian menunggu jasad, dan beberapa orang lapor ke kepolisian.”

Mayat tersebut selesai dievakuasi sekitar pukul 17.00 WIB. Tempat kejadian perkara (TKP) dengan rumah korban hanya berjarak sekitar 100 meter saja.

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, Sri Mulat, pergi meninggalkan rumah sejak 7 Desember lalu. Putri kelima Padmo Sugito, 67, pergi tanpa memberitahu tujuan kepergiannya.

Begitu menghilang keluarga sempat mencari Sri sampai ke Sonolayu, tapi tetap tidak ditemukan.

Sri diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi. “Dugaan sementara, penyakit korban kambuh dan tidak diketahui orang lain sehingga meninggal di TKP. Kapan kematian korban tidak bisa kami pastikan yang jelas korban sudah menghilang selama sepuluh hari,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Mojosongo, AKP Joko Warsono.

Kapolsek membenarkan tubuh korban sudah terbagi tiga. Bahkan jarak antara kepala dengan badan sekitar 193 meter.

Setelah evakuasi, jasad Sri Mulat langsung diserahkan ke pihak keluarga. Keluarga tidak menghendaki adanya autopsi.

“Oleh karena itu keluarga korban kami minta untuk membuat pernyataan bahwa sudah menerima kematian korban. Keluarga meminta jasad segera dimakamkan saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya