SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Granat (Reuters)

Penemuan granat di Klaten terjadi Minggu (25/1/2015) pagi ini, tepatnya di Desa Basin, Kebonarum.

Solopos.com, KLATEN — Warga Kebonarum digegerkan dengan penemuan sebuah granat nanas atau granat genggam, Minggu (25/1/2015). Granat itu ditemukan ketika empat orang warga menggali lubang di halaman belakang rumah warga saat hendak membuat septic tank.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, granat nanas itu diduga masih aktif tetapi kondisinya sudah berkarat dan bercampur tanah. Benda tersebut ditemukan warga di rumah almarhum M. Ridwan di Dukun Basin RT 002/RW 005 Desa Basin, Kecamatan Kebonarum.

Temuan itu berawal ketika Sahdan, 52, yang merupakan menantu M. Ridwan hendak membangun kembali rumah yang sudah rusak karena dibiarkan kosong selama bertahun-tahun tersebut. Namun, Sahdan berniat membuat septic tank terlebih dahulu sebelum membangun rumah itu.

Minggu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, ia bersama tiga orang warga menggali tanah untuk membuat septic tank di lahan kosong di belakang rumah. Ketika menggali sedalam satu meter, salah satu dari mereka menemukan benda logam berbentuk bulat dan berkarat. Benda itu lalu dicuci dengan air dan mereka pun kaget ketika mengetahui ternyata itu granat nanas.

Sahdan lalu meletakkan benda itu di halaman rumah kemudian melapor ke Polsek Kebonarum. Polsek yang mendapat laporan itu lalu ke lokasi untuk mengecek kebenarannya. Polisi juga memasang garis polisi di lokasi penemuan.

“Setelah menerima laporan dari warga, kami langsung ke lokasi untuk memasang garis polisi dan mengamankan granat itu di dalam ban mobil bekas untuk antisipasi jika terjadi ledakan. Kami juga melaporkan hal itu ke Gegana Brimob Srondol dan besok [Senin (25/1/2015)] mereka akan mengecek ke lokasi,” kata Kapolsek Kebonarum, AKP Waleri, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Ia juga menugaskan anggotanya untuk berjaga di lokasi dan berkoordinasi dengan warga sekitar untuk ikut menjaga benda tersebut. “Saat ditemukan kondisinya sudah berkarat. Dugaan kami benda itu masih aktif sehingga perlu pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Menurut informasi yang ia peroleh dari Sahdan, almarhum M. Ridwan adalah pejuang Hizbullah saat Agresi Militer Belanda II pada 1948-1949. Waktu itu, rumah tersebut pernah digunakan sebagai markas pejuang Hizbullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya