SOLOPOS.COM - Gentong di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Klaten. Foto diambil belum lama ini. (Asiska Riviyastuti/JIBI/SOLOPOS).

Gentong di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Klaten. Foto diambil belum lama ini. (Asiska Riviyastuti/JIBI/SOLOPOS).

KLATEN–Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng memastikan gentong besar yang ditemukan di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Klaten merupakan benda kuno. Namun gentong tersebut diperkirakan adalah sebuah bibir sumur kuno yang terbuka dari gerabah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapokja Publikasi dan Pemanfaatan BPCB Jateng, Wahyu Kristanto, menuturkan dugaan itu menguat karena bagian bawah gentong terbuka.

“Kami belum bisa memastikan itu berasal dibuat sekitar tahun berapa. Tapi kalau bentuk sumur seperti itu, pada zaman Mataram Kuno sudah ada,” terang Wahyu saat dihubungi Solopos.com, Kamis (18/4/2013).

Wahyu menyatakan pihaknya belum bisa memastikan berapa kedalaman sumur tersebut karena pihaknya tidak melakukan penggalian lebih dalam.

“Kalau zaman dulu, sumur pada bagian atas biasanya diberi benda mirip gentong dengan yang terbuka pada bagian bawah supaya tanah yang berada di bagian atasnya tidak terkikis dan masuk ke dalam sumur. Jadi fungsinya untuk melindungi sumur,” tutur Wahyu.

Walau ada penemuan sumur kuno di Desa Gledeg, Wahyu menuturkan pihaknya tidak akan mencari sumur yang serupa di daerah itu. Sementara itu, pada waktu pegawai BPCB mengangkat bibir sumur tersebut dibantu warga sekitar.

Mereka berusaha mengangkat bibir sumur tersebut dengan menggunakan alat seperti cetok, cangkul kecil dan parang yang ditinggalkan penggali tanah di area persawahan tempat ditemukannya benda kuno tersebut. Namun ketika pegawai BPCB dan warga mencoba membuang tanah yang berada di bagian dalam bibir sumur, satu per satu bagian benda itu pecah.

Lebih jauh Wahyu menuturkan, sawah tempat ditemukannya benda tersebut bisa ditanami padi seperti biasanya.  “Tidak ada kewajiban untuk menjaga bekas sumur tersebut. Tapi kalau pemilik sawah ingin menjaganya [bekas sumur kuno] itu lebih baik,” pungkas Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya