SOLOPOS.COM - Aparat Polsek Boyolali Kota dan petugas medis RSUD Pandanarang memeriksa bayi yang ditemukan di Jl. Mulwo Desa Surodadi RT 004/RW 013, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali, Kamis (28/1/2016) sekitar pukul 20.05 WIB. (Istimewa)

Penemuan bayi Boyolali terjadi di Siswodipuran, Boyolali Kota.

Solopos.com, BOYOLALI — Bayi laki-laki ditemukan tergeletak di teras rumah salah satu warga Dusun Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Boyolali, Kamis (28/1/2016) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data yang diterima , bayi laki-laki yang diperkirakan baru berusia tiga hari ditemukan di teras rumah Handoyo, di Jl. Mulwo Desa Surodadi RT 004/RW 013, Kelurahan Siswodipuran, sekitar pukul 20.05 WIB.

Tetangga Handoyo bernama Joko Tri Makno, 33, awalnya mendengar suara bayi menangis di teras rumah Handoyo. Saat ditemukan, bayi dalam keadaan berselimutkan selendang dan ditutup dengan sebuah payung warna hijau. Usia bayi diperkirakan baru tiga hari, panjang 35 sentimeter, kulit putih, rambut lurus, mata sipit.

Handoyo dan Joko kemudian melaporkan penemuan bayi itu ke ketua RT setempat dan dan dilanjutkan laporan ke Polsek Boyolali Kota. Petugas Polsek Boyolali Kota bersama warga membawa bayi tersebut ke RSUD Pandanarang untuk diberikan pertolongan pertama.

Selang 20 menit, di saat beberapa aparat kepolisian masih berada di lokasi, tiba-tiba ada seorang perempuan mengaku sebagai ibu bayi tersebut. Wanita bernama Poniyem datang dengan menggendong anak balita kira-kira berusia 1,5 tahun. Wanita itu mengaku bayi yang baru saja dilahirkan di salah satu bidan di Teras, hilang.

“Akhirnya penyidik kami memeriksa wanita tersebut. Awalnya, wanita itu mengaku bahwa bayinya hilang. Namun kemudian dia mengaku bahwa dia yang menaruh bayinya di rumah warga,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Boyolali Kota, AKP Miftakul Huda.

Penyidik juga kroscek ke bidan yang disebut sebagai tempat melahirkan. “Bidan itu membenarkan bahwa Poniyem baru saja melahirkan di tempatnya pada Rabu [27/1/2016],” kata dia.

Kepada penyidik, Poniyem mengaku terpaksa menaruh bayinya di rumah orang lain karena merasa beban hidupnya saat ini sangat berat. Suaminya pergi padahal dia juga punya seorang bayi. Poniyem hanya bekerja sebagai buruh warung angkringan di Butuh, Mojosongo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya