SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampah plastik di laut (The Guardian)

Penemuan baru peneliti Jepang temukan bakteri yang memakan plastik

Solopos.com, TOKYO — Sebanyak 56 juta ton plastik diproduksi di seluruh dunia dan hanya sekitar setengah dari total produksi yang didaur ulang. Penemuan baru bakteri pemakan plastik bisa menjadi solusi untuk menekan sampah plastik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana dilansir DailyMail, TheVerge, dan Engadget, Jumat (11/3/2016), setiap plastik yang diproduksi mengandung Polyethylene Terephthalate (PET) dan sampai sekarang banyak sampah plastik tercecer di jalanan bahkan lautan.

Para peneliti Jepang secara tidak sengaja menemukan bakteri yang diyakini memakan Polyethylene Terephthalate. Dengan penemuan baru ini, peneliti Jepang seakan menemukan titik terang untuk mengatasi masalah sampah plastik saat ini dan sekaligus membersihkan Bumi dari sampah serupa di masa depan.

PET adalah zat atau kandungan dalam plastik yang memang sulit diuraikan dan jumlahnya sangat banyak dalam plastik kecil. Saat ini satu-satunya cara mengurangi sampah plastik hanya dengan mendaur ulang, namun dengan jumlah produksi yang terlalu banyak, plastik-plastik itu sekarang hanya menjadi sampah yang tak akan bisa diuraikan oleh bakteri biasa.

Sebelumnya pernah juga penemuan baru jamur yang dapat menguraikan PET, namun jamur-jamur tersebut sangat sulit ditemukan dan dikembangkan. Bakteri pengurai PET atau bakteri pemakan plastik ini ditemukan oleh beberapa peneliti dari Universitas Keio Tokyo, dan secara personal mereka menyebut bakteri ini adalah bakteri pahlawan.

Peneliti tersebut mengumpulkan sekitar 250 contoh PET dan memilah-milah beberapa bakteri pengurai berdasarkan kandungan PET-nya. Tim peneliti tersebut menemukan bakteri baru yang diberi nama Ideonella Sakaiensis 201-F6. Bakteri Ideonella Sakaiensis ini berhasil menguraikan plastik tipis PET setelah enam pekan dengan kisaran suhu 30°C.

Penelitian lebih lanjut menemukan bakteri tersebut memiliki enzim yang disebut ISF6-4831. Enzim ISF6-4831 ini dapat menguraikan kandungan PET dalam plastik apabila bercampur dengan H2O atau air. Kemudian proses penguraian akan dilanjutkan dengan enzim kedua, yaitu enzim ISF6-0224.

Dua enzim ini akan meguraikan PET menjadi balok balok super kecil yang akan menghilang dengan sendiriya. Enzim ini terbilang memiliki fungsi yang unik apabila dibandingkan dengan enzim milik bakteri-bakteri lain. Bakteri ini sangat unik dan sangat membantu karena memiliki dua jenis enzim yang dapat memakan PET

“PET digunakan di seluruh perusahaan plastik dunia untuk memproduksi segala jenis plastik. Jadi, masalah sampah plastik ini menjadi masalah global yang harus segera ditangani,” ujar Shosuke Yoshida dari Department of Biosciences and Informatics di Universitas Keio.

“Proses penguraian lembaran tipis PET membutuhkan waktu sekitar enam pekan, ini hanya lempengan kecil dari bagian utuh plastik,” jelas professor Universitas Greifswald Jerman, Uwe Bornscheuer, yang membahas jurnal yang membahas Ideonella Sakaiensis 201-F6.

Penelitian terakhir menunjukan unsur kandungan plastik kini tercampur di pasir pantai di hampir keseluruhan Benua. Selain itu, peneliti juga menemukan batuan yang ternyata terbuat dari campuran sampah plastik, pasir, dan beberapa material lain di pantai.

Banyaknya unsur plastik yang ada di laut atau pantai, membuat beberapa jenis zooplankton memakan partikel kecil plastik. Hal ini mungkin terjadi karena perubahan rantai makanan dari pencemaran habitat asli mereka.

Mungkin pada akhirnya secara alami akan ada banyak jenis-jenis bakteri atau plankton yang menguraikan PET. Belakangan ini peneliti sudah menemukan beberapa jenis cacing dan microba yang dapat menguraikan plastik, namun temuan mereka belum memasuki kualifikasi keefektifan penguraian yang ditentukan peneliti. (Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya