SOLOPOS.COM - Strychnos Electri (Mirror)

Penemuan baru dari Republik Dominika berupa fosil berisi bunga yang berumur 30 juta tahun.

Solopos.com, SOLO — Penambang di Republik Dominika baru-baru ini dibuat heboh saat menemukan fosil berisi bunga yang berbentuk menyerupai baby corn atau jagung muda. Penemuan baru fosil bunga Strychnos Electri itu berusia 30 juta tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dilansir New Scientist dan The Guardian, Kamis (18/2/2016), penemuan baru fosil bunga Strychnos Electri mulai dipublikasikan. Banyak ilmuan yang berpendapat fosil bunga ini sudah berumur sekitar 15-30 juta tahun.

Peneliti juga beranggapan penemuan baru bunga Strychnos Electri termasuk jenis persilangan alami dari berbagai spesies tanaman bunga, dengan bahasa lain disebut dengan Aterid. Strychnos  Electri ini termasuk juga dalam keluarga kentang, tomat, tembakau, kopi yang juga memiliki kandungan racun Strychnine dan curare.

Nama Strychnos diambil dari nama racun Strychnine. Nama inilah yang menjelaskan bunga Strychnos Electri dikenal memiliki racun yang terakandung. Penemuan baru bunga Strychnos Electri ini diyakini masuk kedalam keluarga Asterid, yang terdiri dari 80.000 spesies tergabung di jenis bunga Asterid.

“Spesies dari Strychnos memang memiliki racun. Setiap tanaman memiliki tipe racunnya masing-masing yang juga memiliki efek tersendiri. Beberapa racun tersebut memang ada yang sangat mematikan, dan racun ini efektif  bagi hewan-hewan herbifora yang memakan tumbuhan ini. Bahkan saat ini, beberapa racun yang terkandung dalam Strychnos sudah dikembangkan untuk pengobatan,” jelas peneliti Universitas Rutgers New Jersey, Struwe George Poinar.

Jenis Asterid ini dipercaya berkembang dan tumbuh pada 15-45 juta tahun lalu, sesuai pemeriksaan dari fosil yang ditemukan itu. “Jujur saja, ini merupakan contoh Asterid pertama yang ditemui manusia, termasuk saya. Fosil ini seperti menunjukan dia pernah hidup di dunia sekitar 20-40 juta tahun silam. Selain itu, bunga ini juga merupakan nenek moyang dari beberapa tanaman modern. Bunga bersejarah ini diberi nama Strychnos Electri,” jelas peneliti dari Universitas Rutgers New Jersey, Amerika Serikat, Lena Struwe.

Proses terjadinya fosil bunga Strychnos Electri itu memang unik dan jarang terjadi, bahkan lebih langka dari serangga atau daun yang menjadi fosil yang sudah menjadi batu.

Profesor Poinar kembali megunjungi tambang Republik Dominika, yang telah memberinya 500 contoh fosil serangga pada tahun 1986, karena tambang ini telah menyimpan sebuah temuan fosil bunga yang pertama dalam zaman modern ini.

“Memang ini kali pertama fosil bunga yang ditemukan. Karena, begitu bunga ini jatuh dari pohonnya, bunga biasanya langsung layu, rusak, dan tak sempat beruah menjadi fosil,” ujar Poinar. (Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya