SOLOPOS.COM - Ilustrasi Yesus Disalib (dailymail.co.uk)

Solopos.com, LONDON – Penemuan baru datang dari ilmuwan Inggris. Mereka menemukan hasil temuannya saat Yesus disalib.

Ilustrasi Yesus Disalib (dailymail.co.uk)

Ilustrasi Yesus Disalib (dailymail.co.uk)

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Para peneliti asal Liverpool John Moores University dan University of Pavia, Italia membuat hasil kesimpulan penelitian yang mengejutkan. Setelah mempelajari kain kafan Turin para peneliti mengatakan Yesus yang selama ini digambarkan disalib dengan tangan merentang ternyata disalib dengan tangan di atas kepala.

Ekspedisi Mudik 2024

Huffingtonpost, Minggu (6/4/2014), perwakilan dari Liverpool John Moores University, Matteo Borrini mengatakan bahwa penyiksaan memaku kedua lengan berada di atas kepala lazim dilakukan untuk menyiksa orang pada zaman itu. Bersama rekan peneliti lain Borrini mengaku kesimpulan ini yang paling masuk akal.

“Eksekusi dengan posisi seperti ini sangat menyakitkan dan akan membuat korbannya kesulitan bernafas,” jelas Borrini.

Posisi menggantung korban seperti huruf Y tersebut akan meningkatkan kesulitan bernafas dan memunculkan rasa nyeri otot yang teramat sangat karena posisi tersebut sangat tidak nyaman dan menyakitkan.

Ilustrasi Yesus Disalib (dailymail.co.uk)

Ilustrasi Yesus Disalib (dailymail.co.uk)

Temuan peneliti ini didasari pada hasil radio karbon terhadap kain kafan Turin pada 1998. Hasil radio karbon pada kain kafan Turin menunjukkan kain tersebut dipercaya berusia 728 tahun. Pada kain terlihat bercak darah yang mengalir. Diperkirakan sosok yang mengenakan kain itu adalah Yesus.

Indikasi Yesus disalib dengan tangan k eatas dapat dilihat dari kucuran darah pada kain.

Menurut peneliti, apabila tangan Yesus dipaku dengan membentuk huruf Y, maka darah akan mengucur melewati kedua lengannya sampai ke bawah, sedangkan apabila disalib membentuk huruf T maka darah yang keluar hanya akan ada di sekitar pergelangan tangannya saja.

Penelitian ini sebenarnya adalah tindak lanjut dari penelitian dari University of Oxford pada tahun 1998 silam. Oxford menggunakan perangkat radiokarbon untuk meneliti kain kafan Turin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya