SOLOPOS.COM - Tokek Cyrtodactylus (Techtimes)

Penemuan baru di Papua Nugini ini adalah dua ekor tokek jenis Cyrtodactylus  yang berukuran di atas rata-rata.

Solopos.com, SOLO — Belum lama ini ada penemuan terbaru di Papua Nugini berupa dua ekor tokek jenis Bent-Toed atau jenis Cyrtodactylus .Tokek ini berukuran jauh lebih besar dari tokek berjenis sama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dikutip dari Tech Times dan Nature World News, Rabu (17/2/2016), penemuan baru dua tokek bernama Knight dan King yang berasal dari jenis sama, Cyrtodactylus.

Biasanya tokek jenis Cyrtodactylus ditemukan di Asia dan Australia. Para peneliti yang dipimpin oleh. Paul Oliver dari Australian National University, memasukkan penemuan baru tokek itu ke jurnal Zookeys.

Jenis tokek itu diyakini oleh para peneliti merupakan gabungan dari setidaknya 200 spesies tokek yang ada. Oleh karena itu, menjadikan tokek Cyrtodactylus tumbuh dengan badan, ukuran, warna yang sangat mengagumkan.

Tokek jenis Cyrtodactylus lebih dikenal dengan tokek Bent-Toed atau bow-fingered gecko atau tokek berjari panah karena memiliki jari kaki yang kecil dan melengkung seperti busur panah.

Salah satu tokek yang diberi nama King yang merupakan jenis Cyrtodactylus rex, merupakan tokek terbesar dijenisnya. Tokek jenis ini memang bisa tumbuh sampai 17 cm dan betina dapat tumbuh lebih besar lagi. Tokek King ini memiliki penampakan kulit bagian atas berwarna cokelat ke abu-abuan gelap dan cokelat tua dengan empat sampai lima tonjolan berwarna cokelat gelap.

Sementara, Knight yang berasal dari jenis Cyrtodactyulus equestris, dapat tumbuh sampai 14 cm untuk betina dengan leher dan kepala yang besar. Bagian atas tokek ini memiliki warna belang-belang cokelat muda dan cokelat tua. Tokek Knight hidup di dataran rendah, sementara tokek King hidup di perbukitan hutan lebat yang sangat dalam di bagian utara Papua Nugini.

Papua Nugini dikenal sebagai area yang memiliki kekayaan alam dan hutan yang belum terjamah. Pada tahun 1990-an, beberapa area di Papua Nugini rusak oleh perubahan habitat yang sangat ekstrim.

Pada 2015, tim dari Wildlife Conservation Society (WCS) menemukan negara tersebut merupakan surga para hewan dan tumbuhan yang beberapa di antaranya merupakan spesies baru.

Bersama dengan ditemukannya dua tokek ini, para peneliti juga meneukan beberapa spesies kodok, kelelawar, kadal dan tumbuhan baru. Para peneliti juga menemukan seekor tokek jenis Gehyra. Tokek jenis ini bisa tumbuh sampai 14 cm dengan memiliki bantalan kaki yang besar.

“Jenis tokek Cyrtodactylus sangat pemalu, menghabiskan masa hidupnya dalam tempat gelap, yang sangat rimbun, dan tidak pernah melihat manusia. Tokek ini merupakan jenis endemik di pulau Manus,” ujar Richard Cuthbert, direktur utama dari WCS Papua Nugini. (Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya