SOLOPOS.COM - Fatiyah Hanifah Nurjanah, 4, digendong ibunya, Winarni, 40, di salah satu bangsal RSUD Pandanarang Boyolali, Jumat (26/6). Anak balita yang ditemukan di Dukuh Cepit RT 004/RW 005, Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, ternyata dibuang oleh bapaknya sendiri. (JIBI/Solopos/Hijriyah Al Wakhidah)

Penemuan anak balita Desa Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali sempat menghebohkan warga, Kamis (25/6/2015).

Solopos.com, BOYOLALI—Teka-teki penemuan anak balita di kebun warga di Dukuh Cepit RT 004/RW 005, Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Kamis (25/6/2015) kemarin, terungkap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anak balita bernama Fatiyah Hanifah Nurjanah, 4, atau dipanggil Hani, rupanya dibuang oleh ayahnya sendiri bernama Wiryono, 44, warga Dukuh Kebonan RT 001/RW 002, Desa Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo. Dari informasi yang dihimpun solopos.com, Wiryono tidak hanya berniat membuang Hani melainkan berusaha membunuhnya. Hal ini diketahui pihak keluarga setelah Wiryono mengirimkan SMS kepada istrinya, Winarni, 40, sesaat setelah meninggalkan anaknya di sekitar Waduk Cengklik.

“Wiryono kirim SMS kepada Winarni, ‘Bu, aku mateni Hani. Mayite neng kebon kidul ndalan pondokane Riski. Tapi sing kidul dalan Sambi’. Setelah terima SMS itu saya langsung cari ke sekitar Sambi,” papar Lagiyo Sanyoto, 52, paman Hani, saat ditemui solopos.com, di RSUD Pandanarang, Jumat (26/6/2015).

Di Sambi, Lagiyo tak menemukan Hani. “Setelah dari Sambi saya cari ke rumah saudara yang lain bahkan sampai ke tempat bermain anak-anak. Di rumah salah satu kerabat di Tipes, saya malah dapat kabar kalau Wiryono baru saja ditangkap aparat Polsek Grogol karena kasus penganiayaan,” kata Lagiyo.

Lagiyo langsung menemui Wiryono di Polsek Grogol. Lagiyo syok karena Wiryono mengaku telah membunuh Hani dengan cara membekap mulut dan hidungnya dan meninggalkannya di sekitar Waduk Cengklik. Sebelum mencoba membunuh Hani, Wiryono bahkan telah meninggalkan putra pertamanya bernama Riski Nurrokhman di Bandara Adi Soemarmo Solo.

“Riski bisa langsung dipulangkan oleh warga di sekitar bandara.” Setelah berupaya mencari Hani di sekitar Waduk Cengklik, Lagiyo dan Winarni mendapatkan kabar bahwa Hani sudah ditemukan dan berada di RSUD Pandanarang. “Saya langsung ke RSUD Pandanarang dengan perasaan sangat cemas apa Hani sudah benar-benar meninggal. Alhamdulillah ternyata masih hidup dan sehat,” kata Lagiyo. Namun, kondisi Hani terlihat shock. Bahkan saat pertama membuka mata dan bertemu ibunya, Hani terus menangis sambil merintih, “Bapak nakal…”.

Hingga Jumat kemarin Hani masih terlihat trauma. “Kalau dengar suara keras nangis. Minta pulang terus. Begitu juga Winarni masih sangat shock, sedih juga dengan kasus yang dihadapi suaminya yang katanya telah membacok tetangga istri kedua yang dinikahi siri.”

Selama ini hubungan Wiryono dengan keluarganya diketahui kurang harmonis. Wiryono kerap mengancam membunuh anak-anaknya. “Kalau kemarin dia nekat bunuh Hani katanya dapat bisikan agar Hani dibunuh dari pada besar jadi wanita nakal.”

Kapolsek Ngemplak, AKP Ahmad Nadiri, membenarkan balita yang ditemukan di Ngargorejo dibuang oleh bapaknya sendiri. “Sekarang bapaknya ditahan di Polres Sukoharjo karena membacok orang,” kata Kapolsek.

Terkait kasus pembuangan anak, Polsek Ngemplak menunggu laporan resmi dari ibu anak balita tersebut.
Sementara itu, Jumat pagi kemarin Hani banyak dikunjungi warga dan instansi seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnakertrans), bahkan ada warga yang berniat merawat Hani jika benar-benar anak terlantar. “Banyak yang datang melihat. Tetapi karena sudah ketemu dengan ibunya, ndak jadi [rencana merawat],” imbuh Lagiyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya