SOLOPOS.COM - Pola ukiran zig-zag di masa Homo Erectus (Daily Mail)

Penemu Homo erectus arkaik mendapatkan hadiah Rp25 juta dari BPSMP Sangiran.

Solopos.com, SRAGEN — Setu Wiryorejo, 53, penemu fosil tengkorak Homo erectus arkaik diganjar hadiah Rp25 juta dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Hadiah beserta piagam itu bakal diberikan di Balai Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Senin (13/6/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BPSMP Sangiran Sukronedi mengatakan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dijadwalkan hadir dalam kegiatan penyerahan hadiah kepada warga Dusun Mbojong, Desa Manyarejo, Plupuh, itu.

”Kebetulan kegiatan itu disinkronkan dengan jadwal Zuhur Keliling yang menjadi agenda rutin bupati selama Ramadan ini,” kata Sukronedi kepada Solopos.com, Minggu (12/6/2016).

Sukronedi menjelaskan hadiah Rp25 juta itu tergolong tinggi bila dibandingkan dengan hadiah yang diberikan kepada para penemu fosil sebelumnya. Sukronedi menilai hadiah Rp25 juta itu pantas diberikan kepada Setu atas temuan fosil Homo erectus arkaik tersebut.

”Ini adalah temuan langka [fosil serupa ditemukan pada 1936 oleh seorang ahli paleontologi asal Berlin, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald]. Hadiah Rp25 juta itu sudah paling tinggi. Pantas diberikan kepada penemu fosil manusia purba. Penemu fosil kepala fauna utuh itu biasanya hanya diganjar hadiah Rp10 juta,” terang Sukronedi.

Setu menemukan fosil tengkorak Homo erectus arkaik pada 6 Februari lalu di dasar sungai tak jauh dari rumahnya. Itu adalah satu-satunya fosil manusia purba yang berhasil ia temukan selama bertahun-tahun menjadi pemburu benda cagar budaya. Seluruh fosil temuan Setu selalu diserahkan kepada BPSMP Sangiran. Dia menyadarai fosil itu merupakan benda cagar budaya yang harus dilindungi. Benda tersebut tidak boleh dijualbelikan secara ilegal.

BPSMP Sangiran sebelumnya sudah memberikan sembilan piagam penghargaan kepada Setu. Dia juga menerima uang sebagai balas jasa dari BPSMP Sangiran. Besarnya uang yang diterimanya tergantung dengan jenis fosil yang berhasil ia temukan. ”Dapat sedikit atau banyak tetap harus disyukuri. Yang penting uang itu bisa untuk nyangoni [memberi uang saku] cucu sekolah,” paparnya saat ditemui Espos di rumahnya. (Moh. Khodiq Duhri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya