SOLOPOS.COM - Bangunan baru Pasar Legi Solo yang sudah selesai dan siap ditempati pedagang. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo segera menggelar sosialisasi ihwal penempatan pedagang Pasar Legi di bangunan baru. Dalam hal itu, Pemkot menjamin masukan pedagang akan menjadi pertimbangan dalam pembagian lokasi berjualan.

Harapannya proses boyongan dari pasar darurat ke bangunan pasar baru tak menimbulkan gejolak. Informasi yang dihimpun Solopos.com, sosialisasi ihwal penempatan pedagang rencananya digelar pekan depan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebelumnya Dinas Perdagangan bakal menggelar rapat dengan elemen pedagang untuk mendengar masukan mereka ihwal pembagian jualan di kios, los maupun pelataran. Lurah Pasar Legi, Nur Rahmadi, mengatakan aspirasi pedagang tak akan diabaikan dalam pengelolaan Pasar Legi.

Baca Juga: Bukan untuk Tolak Bala, Ini Tujuan Gibran Pakai Kalung Bandul Rajamala

“Rencananya besok [Jumat, 10/12/2021] ada rapat dengan paguyuban pedagang. Kami akan mendengar masukan pedagang, inginnya seperti apa,” ujar Nur saat ditemui Solopos.com di Pasar Darurat Legi, Kamis (9/12/2021).

Ada sekitar 2.000 pedagang yang akan menempati 316 kios, 2.110 los serta pelataran di bangunan baru Pasar Legi Solo. Pemkot menargetkan mereka dapat boyongan pada akhir Desember 2021.

Sedangkan peresmian bakal dilakukan oleh pemerintah pusat pada Januari tahun depan. Nur mengatakan kunci-kunci kios telah diserahkan ke Dinas Perdagangan (Disdag) untuk kemudian dibagikan ke pedagang.

Baca Juga: Sayur, Buah, hingga Bumbu Dikirim Pedagang Pasar Legi Solo ke Lumajang

Tiga Zona

Ia berharap proses penempatan pedagang di lokasi berjualan baru nanti tak menimbulkan polemik. “Mudah-mudahan bisa dirembuk dengan baik agar pedagang bisa segera berjualan dengan nyaman.”

Anggota Ikatan Pedagang Pasar Legi (Ikappagi) Solo, Desrizal Kurniawan, mengaku belum mengetahui konsep pembagian kios dan los baru oleh Disdag. Menurut Rizal, sejauh ini belum ada kejelasan mengenai detail penempatan pedagang.

Ia baru sebatas mendengar pedagang bakal dibagi dalam tiga zonasi yakni zona basah, zona kering, dan zona kuliner. “Tiga zona ini berada di lantai berbeda. Untuk teknis penempatannya, kami belum tahu,” ujar bakul sembako itu.

Baca Juga: Kalung Bandul Rajamala yang Dipakai Gibran Ternyata Harganya Rp10.000

Rizal berharap luas lokasi berjualan baru nantinya tak jauh berbeda dibanding saat di pasar lama. Ia mendengar informasi luasan kios bakal berkurang signifikan di pasar yang baru. Rizal mencontohkan pedagang yang sebelumnya punya kios seluas 20 meter persegi hanya akan mendapat luas 9 meter persegi di bangunan baru.

“Kalau bedanya terlalu jauh, pedagang lumayan repot karena kaitannya dengan komoditas yang dijual. Kami berharap luas kios dan los baru tak jauh berbeda dari yang tertera di SHP lama,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya