Harianjogja.com, JOGJA—Agus Susatyo, 43, sipir Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Wirogunan yang menjadi korban penembakan malam takbiran, Rabu (7/8/2013) masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Panti Rapih.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
“Sekarang masih di ICU, tidak boleh semua orang masuk, ” kata Kepala Kanwil Kemenetrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DIY Rusdianto kepada Harian Jogja, Jumat (9/8/2013).
Ia mengatakan, Kemenkumham memantau keadaan seharian Agus dengan menaruh pegawai Lapas setiap harinya di rumah sakit. Pagi tadi, petugas itu melaporkan kepadanya perkembangan terakhir Agus.
Sipir yang bertugas di dapur lapas itu dikabarkan menjalani operasi pada Kamis (8/8/2013) malam. Rusdianto sebelumnya mendapatkan informasi bahwa Agus harus menjalani operasi sebanyak tiga kali karena ada peluru yang bersarang di dalam tubuhnya.
“Tapi, saya nggak tahu bersarang dimana. Yang jelas tembakan itu mengenai paru-paru dan ginjal,” katanya.
Mengenai perkembangan terakhir kasus itu, Rusdianto mengaku belum mendapatkan informasi terbaru dari Polda DIY. Sembari menunggu perkembangan pengungkapan pelaku dan motif penembakan, ia mengatakan tengah menyelidiki personality Agus.
“Saya ingin tahu bagaimana pribadi Agus di dalam dan di luar lapas. Apakah ini ada kaitannya dengan tindakan Agus lainnya,” ungkapnya.
Rusdianto sebelumnya menaruh curiga pada mobil mercy berpelat L 1089 JT yang dimiliki oleh mantan komandan regu jaga Lapas Wirogunan tersebut. Kepemilikan mobil itu menjadi penunjuk awal Kemenkumham untuk menyelidiki siapa Agus.
Agus ditembak pada malam takbiran di rumah dinas Lapas yang ia tempati di Blol C6, Rabu (7/8) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Peristiwa itu berlangsung ketika Agus duduk di kursi kayu teras rumah. Penembakan diduga dilakukan oleh dua orang dengan menggunakan senjata api (senpi) pendek, pistol. Polisi menduga penembakan sudah direncanakan sebelumnya karena pelaku terlihat mengatahui sistuasi komplek rumah dinas.