SOLOPOS.COM - Omar Mateen (istimewa)

Penembakab di Orlando di sebuah kelab gay mengakibatkan puluhan orang tewas.

Solopos.com, FLORIDA – Seorang pria yang mengklaim sebagai kekasih gay Omar Mateen, pelaku penembakan brutal di Orlando, Florida, Amerika Serikat, muncul untuk berbicara ke media. Menurut pria ini, penembakan di kelab gay Pulse di Orlando adalah aksi pembalasan setelah Mateen mengetahui dirinya telah berhubungan seks dengan seorang pria penderita HIV.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Pria Amerika Latin itu mengatakan, Mateen marah besar setelah menyadari bahwa pria yang melakukan threesome dengannya, ternyata menderita virus HIV. Hal itu disampaikan pria yang hanya disebut sebagai Miguel itu dalam wawancara dengan stasiun televisi Univision dan dilansir detikcom dari media Inggris, The Sun, Kamis (23/6/2016).

Disebutkan Miguel, pria penderita HIV tersebut adalah warga Puerto Rico. Pengalaman itu membuat Mateen marah terhadap semua warga Puerto Rico dan merasa dirinya perlu melakukan pembalasan.

Miguel menyampaikan alasan dirinya berbicara kepada media.

“Hal yang membuat saya ingin mengatakan yang sebenarnya adalah bahwa dia (Mateen) tidak melakukan itu untuk terorisme,” tutur pria Hispanik itu. “Menurut pendapat saya, dia melakukan itu untuk pembalasan,” imbuh Miguel yang mengaku telah melakukan pertemuan dengan Mateen sekitar 20 kali.

Menurut Miguel, Mateen merasa ditolak dan diasingkan oleh komunitas gay Hispanik. Padahal Mateen sangat menyukai pria-pria asal Amerika Latin karena tertarik dengan warna kulit mereka, namun Mateen merasa dirinya hanya dimanfaatkan oleh mereka.

“Dia membenci kaum gay Puerto Rico atas semua hal buruk yang mereka lakukan,” tutur Miguel. “Pulse adalah tempat di mana dia merasa dimanfaatkan, ditolak,” imbuh Miguel.

“Dia merasakan kemarahan, banyak kemarahan terhadap orang-orang Puerto Rico,” katanya.

Dalam wawancara dengan Univision, Miguel tampil mengenakan topeng prostetik dan suaranya diubah.

Mateen melepas tembakan secara membabi-buta di kelab malam gay Pulse di Orlando pada Minggu (12/6) dini hari waktu setempat. Penembakan brutal itu menewaskan 49 orang dan melukai puluhan orang lainnya.

Otoritas AS meyakini Mateen yang lahir di New York, telah diradikalisasi oleh propaganda Islam radikal melalui internet. Motif penembakan itu masih belum jelas, seiring mencuatnya laporan media yang menyebut Mateen kerap datang ke kelab gay tersebut dan pernah menggunakan aplikasi kencan untuk para gay.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya