SOLOPOS.COM - Ilustrasi Penembakan (Solopos)

Solopos.com, TEXAS – Polisi Texas, Amerika Serikat mengusut aksi penembakan massal paling mematikan dalam empat tahun terakhir yang terjadi di wilayah tersebut, Rabu (25/5/2022).

Sedikitnya 14 siswa dan seorang guru di Texas merenggang nyawa akibat aksi brutal penembakan massal tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/5/2022), penembak yang baru berusia 18 tahun tewas oleh polisi yang merespons kejadian penembakan massal itu.

“Dua petugas polisi ditembak tetapi tidak terluka parah,” kata Gubernur Texas Greg Abbott yang disiarkan di Twitter oleh seorang reporter stasiun TV WFAA.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dia menembak dan membunuh secara mengerikan. Tidak dapat dipahami, 14 siswa dan membunuh seorang guru,” lanjut Abbott.

Baca Juga: Penembakan Texas, 20 Orang Tewas 

Terakhir kali penembakan di sekolah yang mengakibatkan korban tewas seperti itu terjadi pada Februari 2018 di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, yang menewaskan 17 orang.

Penembakan di Texas terjadi di Kota Uvalde, sebuah komunitas dengan sekitar 16.000 penduduk dan berlokasi 137 kilometer dari barat San Antonio, kota terbesar kedua di negara bagian Lone Star.

Penembak membawa pistol dan senapan. “Kami sedang dalam proses memperoleh informasi latar belakang rinci tentang subjek, motifnya, jenis senjata yang digunakan, otoritas hukum untuk memilikinya, dan melakukan penyelidikan dan rekonstruksi TKP yang komprehensif,” kata Abbot.

Baca Juga: Ngeri! 2 Orang Tewas Dalam Penembakan Massal di New York AS

Insiden penembakan aktif di AS meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Lonjakan tragedi ini membawa seruan untuk pengendalian senjata nasional yang lebih ketat, tetapi undang-undang gagal meloloskan Kongres.

Awal bulan ini, Presiden Joe Biden mengunjungi Buffalo, New York, setelah terjadi penembakan massal yang menewaskan 10 orang di dalam sebuah supermarket.

Terduga pria bersenjata itu juga berusia 18 tahun. Masalah pengendalian senjata telah memecah belah bangsa AS, dengan beberapa berdebat untuk undang-undang yang lebih ketat dan yang lain membela hak konstitusional mereka untuk memiliki senjata.

Baca Juga: Tiga WNI jadi korban penembakan massal di AS

Mahkamah Agung AS sedang mempertimbangkan apakah negara bagian harus membiarkan orang membawa pistol di depan umum untuk membela diri.

Penembakan di sekolah Texas terjadi beberapa hari sebelum Abbott, Senator Ted Cruz dan mantan Presiden Donald Trump dijadwalkan untuk berbicara pada konferensi National Rifle Association di Houston.

Texas sangat pro-hak senjata, dan Abbott tahun lalu menandatangani undang-undang yang memungkinkan orang Texas membawa pistol tanpa lisensi apapun.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Penembakan Massal di SD Texas, 14 Murid dan 1 Guru Tewas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya