SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO–Denny Nurcahyanto atau Dencis, 46, yang menjadi sasaran percobaan pembunuhan mengaku tidak trauma atas peristiwa yang dialaminya, Selasa (17/6) malam lalu. Penembakan oleh dua orang tak dikenal yang nyaris mengenai kepalanya itu tak membuat Denny membatasi aktivitas sehari-hari.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Muda Complex (DMC)-Barisan Muda Indonesia (BMI) tersebut seusai keluar dari Mapolresta Solo, Kamis (19/6/2014). Kala itu dia ingin mengambil Mitsubishi Pajero Sport miliknya untuk diperbaiki. Polisi menyatakan mobil itu masih dijadikan barang bukti. Kepada wartawan Denny menyampaikan kejadian tersebut tidak menghalangi dia untuk menjalani hobi olahraga yang banyak dilakukan di luar rumah. Hobi itu seperti berkeliling menggunakan sepeda motor trail, bersepeda, dan sebagainya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak trauma. Biasa saja. Tetap ngetrail, tetap bersepeda. Tidak perlu juga ada pengamanan khusus. Saya yakin Tuhan akan memberi perlindungan. Kalau tidak saya pasti sudah tewas saat ada penembakan itu,” papar Denny.

Ekspedisi Mudik 2024

Diulas kembali peristiwa heroik yang dialami, Denny meyakini percobaan pembunuhan itu tidak berkaitan dengan masalah organisasi atau soal politik. Dia mengaku sama sekali tidak menyangka ada orang yang ingin mencelakai. Denny merasa tidak pernah menyakiti atau merugikan orang lain. “Ya diambil hikmahnya saja,” imbuh Denny.

Hikmah yang dapat dipetik, lanjut dia, peristiwa tersebut membuat semakin dekat dengan Tuhan. Dia meyakini bisa selamat dari tembakan senjata api (senpi) itu karena ada campur tangan Tuhan. Betapa tidak, menurut dia proses selamatnya dirinya itu jika dicerna sulit diterima oleh akal. Dia menceritakan, pelaku menembaknya dari jarak yang sangat dekat. Tembakan pertama dari depan mengenai wiper mobil yang saat itu dioperasikan Denny untuk mengusap air hujan.

“Wiper saat itu bergerak naik-turun. Hla kok pelurunya bisa kena wiper tepat di depan saya. Kalau tidak kena wiper itu bisa-bisa menembus kaca dan langsung mengenai dada saya. Kalau Tuhan tidak melindungi mungkin saya sudah mati. Ini mukjizat,” kata Denny.

Kebesaran Tuhan dia rasakan pula saat pelaku menembaknya lagi. Kala itu, sambung dia, pelaku menembak dari sisi kanan mobilnya dari jarak sangat dekat. Tembakan itu mengenai kaca jendela sisi kanan tengah dan menembus sandaran kepala kursi yang dia duduki. Beruntung, saat itu kepala Denny tidak berada di sandaran. “Bayangkan saja kalau kepala saya pas ada di sandaran bisa-bisa… Alhamdulillah hingga sekarang saya masih diberi amanah untuk momong anak,” urai Denny.

Dia menyatakan turut prihatin atas tertembaknya penjual kebab di minimarket Alfamart di Banyuanyar, Banjarsari, Solo, Juli Siswanto, 22. Dia bersama anggota DMC-BMI bakal menjenguk dan memberi santunan kepada Juli yang saat ini sudah dirawat di rumahnya di Slogohimo, Wonogiri. “Dia ini korban yang tak tahu apa-apa atas peristiwa yang saya alami. Kami akan memberi sesuatu sebagai wujud terima kasih,” pungkas Denny.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputro, saat dihubungi Espos melalui blackberry messenger (BBM) mengatakan pihaknya belum dapat menangkap kedua pelaku. Petugas masih meneliti barang bukti milik para pelaku yang digunakan saat beraksi. Ditanya adakah petunjuk yang mengarah kepada pelaku, Guntur tak menjawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya