SOLOPOS.COM - Dylan Roof (Reuter)

Penembakan di Gereja AS menjadi tragedi memilukan pekan ini.

Solopos.com, NEW YORK — Dylann Roof, 21, pemuda pelaku penembakan brutal di gereja Charleston, Amerika Serikat telah berhasil ditangkap. Pemuda ini sempat bergabung dalam pertemuan jemaat gereja sebelum beraksi. Di tengah pertemuan, pemuda berkulit putih itu tiba-tiba mengeluarkan pistol dan menembaki para jemaat lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Reuters, Jumat (19/6/2015), pelaku penembakan sempat bergabung dalam pertemuan jemaat gereja sebelum beraksi. Di tengah pertemuan, pemuda berkulit putih itu tiba-tiba mengeluarkan pistol dan menembaki para jemaat lain.

Menurut kepolisian setempat Dylan menjadi satu-satunya jemaat kulit putih yang ikut dalam kelompok pendalaman Alkitab pada malam kejadian, Rabu (17/6/2015) waktu setempat. Dia disambut baik oleh jemaat lainnya yang semuanya keturunan Afrika-Amerika.

Di tengah pertemuan, lanjut polisi, Roof tiba-tiba mengeluarkan pistol dan melepaskan tembakan ke arah jemaat lainnya. Total 9 jemaat gereja ini dipastikan tewas.

Paman pelaku, Carson Cowles, 65, menuturkan baru-baru ini ayah Roof memberikan hadiah ulang tahun kepada putranya, yakni sebuah pistol. Secara detail, Cowles menyebut pistol tangan kaliber .45 diberikan kepada Roof oleh ayahnya. “Saya tak bisa berkata-kata soal ini,” tutur Cowles.

“Tidak ada satupun orang di keluarga saya yang menyangka hal ini akan terjadi,” imbuhnya.

Roof kedapatan membawa sebuah pistol tangan ketika diangkap oleh polisi di North Carolina, yang berjarak 350 kilometer dari lokasi kejadian di Charleston, South Carolina. Pemuda ini ditangkap Kamis (18/6) waktu setempat, saat hendak naik bus meninggalkan wilayah tersebut.

Kepala Kepolisian Charleston, Greg Mullen menuturkan, Roof tidak melakukan perlawanan ketika diamankan polisi. Mullen menyatakan, Roof langsung dibawa kembali ke South Carolina beberapa jam setelah ditangkap.

Penembakan yang terjadi pada Rabu (17/6/2015) malam waktu setempat, menewaskan 9 orang yang sedang mengikuti pertemuan pendalaman Alkitab di dalam gedung gereja. Gereja yang menjadi lokasi penembakan,Emanuel African Methodist Episcopal Church dikenal sebagai gereja bersejarah Afrika-Amerika yang sudah berusia nyaris 200 tahun.

Kepolisian setempat menyebut penembakan ini merupakan kejahatan karena kebencian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya