SOLOPOS.COM - Report Data Energy Using Smart Terminal and Handphone (Redemption) yang dikembangkan mahasiswa Teknik Elektro UMY (dok. Humas UMY)

Penelitian mahasiswa UMY ini berupa alat untuk melaporkan data penggunaan listrik melalui SMS

Harianjogja.com, BANTUL — Tarif Dasar Listrik (TDL) yang terus naik dan membebani warga mendorong empat mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menciptakan Report Data Energy Using Smart Terminal and Handphone (Redemption). Alat ini dapat memberikan laporan penggunaan listrik kepada pelanggan PLN.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Keempat mahasiswa tersebut, Febrian Dhimas Syahfitra, Amir Malik Hizbullah, Muhammad Fajar Gumelar dan Tiara Cahya Atikasari di bawah bimbingan dari Rama Okta Wiyagi menciptakan teknologi yang mampu mengingatkan pelanggan listrik prabayar lebih bijak menggunakan energi tersebut.

“Alat ini dapat merekam data penggunaan listrik di setiap sumber beban pada suatu instalasi listrik rumah tangga. Data tersebut kemudian dikirimkan melalui SMS ke handphone pengguna, sehingga pelanggan dapat memantau pengunaan energi listrik di rumahnya dengan lebih teliti dan seksama,” terang dia seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com, terima akhir pekan lalu.

Febrian, selaku Ketua pelaksana tim PKM-KC REDEMPTION mengatakan redemption merupakan suatu kesatuan dari dua buah perangkat pembangun utama yaitu komponen instalasi listrik rumah dan rangkaian elektronika.
“Komponen instalasi yang digunakan adalah terminal stop kontak. Terminal stop kontak pada sistem ini dilengkapi dengan sensor arus dan tegangan yang berfungsi mengukur dan mengetahui dua besaran berupa nilai arus dan tegangan. Kedua besaran tersebut akan menjadi input ke dalam mikrokontroler untuk diproses,”jelasnya.

Febrian melanjutkan input berupa nilai arus, nilai tegangan dan durasi waktu akan diproses oleh mikrokontroler untuk menghasilkan besarnya energi listrik.

“Hasil dari perhitungan energi listrik pada terminal stop kontak tersebut akan diinformasikan ke pengguna melalui SMS. Pada mikrokontroler dipasanag modul GSM/gprs sebagai perangkat komunikasi agar dapat mengirimkan sms ke pengguna,”lanjutnya.

Sementara untuk konfigurasi nomor handphone yang akan dijadikan tujuan yaitu diatur melalui keypad yang terintegrasi dengan mikrokontroler.

“Konfigurasi nomor ponsel dimasukkan lewat keypad yang terpasang. Pertama, masukkan password dulu kemudian ada pilihan input nomor ponsel. Nomor ponsel yang telah diinput tadi akan jadi nomor tujuan sms,”terangnya lagi.

Anggota PKM lain, Fajar menambahkan alat ini juga juga dilengkapi fitur menghubung atau memutuskan beban listrik melalui SMS.

“Jadi kalau misalnya ibu-ibu bepergian dan lupa belum mencabut beban listrik seperti setrika, rice cooker dan lainnya, maka tinggal SMS ke nomor redemption untuk mematikan,”ungkapnya.

Diakuinya, redemption saat ini masih berupa prototype. Melalui sejumlah pengembangan, diharapkan alat ini mendapat publikasi dari berbagai media dan dimuat dalam jurnal ilmiah.

“Selanjutnya kami akan lakukan penyempurnaan pada sistem, komponen, nilai estetika dan hal lainnya yang dinilai kurang baik. Kami harap alat ini dapat dipublikasikan oleh berbagai media dan bisa dimuat dalam satu atau beberapa jurnal ilmiah,”pungkas Febrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya